Suara.com - Otoritas Australia berencana untuk mengevakuasi ribuan orang lagi pada hari Senin dari pinggiran kota yang terkena banjir di barat Sydney, yang ditetapkan sebagai banjir terburuk dalam 60 tahun terakhir.
Hujan tak henti-hentinya selama tiga hari terakhir membanjiri sungai di negara bagian New South Wales (NSW) terpadat di Australia, menyebabkan kerusakan yang meluas dan memicu seruan untuk evakuasi massal.
"Banjir kemungkinan akan lebih tinggi daripada banjir sejak November 1961," kata layanan darurat NSW dalam akun Twitter Minggu malam.
Pihak berwenang memperkirakan cuaca ekstrem akan berlanjut hingga Rabu.
Air banjir yang bergerak cepat merusak rumah-rumah, menyapu kendaraan dan hewan ternak. Jalan, jembatan, rumah dan peternakan dilaporkan terendam.
Hampir 2.000 orang telah dievakuasi dari daerah dataran rendah, kata layanan darurat NSW.
Sebagian besar pantai timur negara itu akan dilanda hujan lebat mulai Senin karena kombinasi dataran rendah tropis di utara Australia Barat dan di lepas pantai NSW, kata biro cuaca.
"Kedua faktor kelembaban ini bergabung dan akan menciptakan hujan dan badai multi-negara mulai Senin," kata Biro Meteorologi dalam sebuah pernyataan.
Peringatan banjir parah telah dikeluarkan untuk sebagian besar NSW serta negara tetangga Queensland.
"Ini adalah badai dan banjir yang sangat, sangat serius dan sangat parah, dan ini juga merupakan sistem cuaca yang sangat kompleks ... jadi ini adalah waktu yang sangat sulit," kata Perdana Menteri Scott Morrison kepada stasiun radio 2GB pada Senin.
Baca Juga: Banjir Australia Tutupi Jalur Pelabuhan Newcastle
Sydney pada hari Minggu mencatat hari terbasah dalam setahun dengan curah hujan hampir 111 mm (4,4 inci), sementara beberapa daerah di pantai utara NSW menerima hampir 900 mm hujan dalam enam hari terakhir, lebih dari tiga kali rata-rata bulan Maret, data pemerintah menunjukkan. (Antara/Reuters)
Berita Terkait
-
Banjir Australia Tutupi Jalur Pelabuhan Newcastle
-
Atasi Banjir di Medan, Bobby Gandeng BWS dan Pemkab Deli Serdang
-
Tengah Malam, Ratusan Rumah Warga Padang Terendam Banjir
-
Ratusan Rumah di Cianjur Terendam Banjir, Dua Rusak Tertimpa Longsor
-
Terdampak Banjir, Kementan Dorong Petani Keerom Asuransikan Lahan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP