Juga memicu lebih sering banjir dan kekeringian di kedua sisi samudra Atlantik. Ratusan juta orang akan terdampak.
Efek domino Akan muncul efek domino yang lebih dahsyat. Suhu di kutub utara akan naik dua kali lipat lebih cepat.
Sistem "air conditioner" raksasa yang mengatur suhu planet Bumi akan macet.
Suhu panas bukan hanya mencairkan lapisan es di kutub, tapi juga melemahkan arus udara di atmosfir yang disebut "jet stream".
Gampangnya, cuaca buruk akan makin kerap melanda. Fenomena polar vortex yang baru-baru ini membuat sebagian Eropa dan Amerika Utara membeku memiliki korelasi dengan melemahnya jet stream di kawasan kutub.
Inilah skenario yang memicu zaman es secara tiba tiba dalam film The Day After Tomorrow. Cuaca dingin mungkin disambut baik, di tengah pemanasan global.
Tapi jangan lupa, kawasan kutub juga memanas. Artinya, lapisan es yang dulunya berfungsi memantulkan energi panas matahari dari bumi, tidak lagi berfungsi sepenuhnya.
Ini memicu lautan menyerap panas tersebut. Tidak mengherankan jika pada musim dingin 2018, lapisan es di laut Bering di Alaska mencapai level paling rendah dalam 5000 tahun terakhir.
Habitat ikan, burung laut, anjing laut, pinguin dan berung kutub juga musnah seiring lumernya lapisan es abadi. Juga lumernya lapisan permafrost dengan cepat di kawasan Siberia akan memicu bencana iklim selanjutnya.
Baca Juga: 40 Hektar Lebih Hutan di Bintan Kembali Terbakar, Tamparan Bagi Indonesia
Fenomena yang ditandai dengan munculnya kawah-kawah misterius di kawasan tundra Rusia itu, merupakan indikasi terlepasnya gas rumah kaca dalam jumlah besar.
Seperti diketahui, kawasan permafrost merupakan penyimpan karbon terbesar di dunia. Sekarang, kawasan tundra Rusia justru melepas emisi gas rumah kaca seperti methana dan karbondioksida yang dulu terperangkap di suhu minus abadi.
Sejumlah ilmuwan meramalkan, hingga akhir abad ini, sekitar 40% kawasan permafrost akan lenyap.
Kemana? Ke atmosfir tentunya. Yang kemudian memicu lagi pemanasan global seperti mesin turbo.
Skenario muka air laut naik puluhan meter
Jika semua lapisan es di kutub selatan yang merupakan cadangan terbesar dunia lumer, muka air lautan di seluruh dunia akan naik hingga 60 meter.
Berita Terkait
-
Suara Penyandang Disabilitas di Forum Iklim: Tuntutan Keadilan di Tengah Krisis
-
Saat Suhu Bumi Naik, Nyamuk pun Berpesta: Awas Ancaman 'Ledakan' Demam Berdarah
-
Target Emisi Indonesia Mundur Tujuh Tahun, Pemerintah Didesak Dengarkan Suara Rakyat
-
84 Persen Terumbu Karang Dunia Sudah Memutih, Ilmuwan: Waktu Kita Hampir Habis
-
Badai Api Mengguncang Bumi: Tantangan Baru Ilmuwan di Era Pemanasan Global
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal