Suara.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi angkat suara terkait dua remaja WNI yang mendapat serangan rasialis di salah satu stasiun kereta di Philadelphia, Amerika Serikat. Ia menyebut perwakilan Indonesia sudah melaporkan hal itu kepada pemerintah kota setempat.
"KJRI NY sudah lakukan komunikasi dengan kantor Wali Kota Philadelpia sampaikan concern sambil tentunya hormati privacy act," kata Retno kepada wartawan, Sabtu (27/3/2021).
Retno juga menyebut kepolisian setempat tengah menyelidiki rekaman kamera pengawas atau CCTV di tempat kejadian perkara.
Dengan adanya serangan rasialis terhadap dua WNI itu, seluruh perwakilan RI di Amerika Serikat dikatakannya sudah dan terus-menerus mengeluarkan imbauan kepada WNI di AS untuk selalu waspada dan hati-hati.
"Serta segera laporkan ke aparat keamanan atau hotline perwakilan RI jika alami insiden," tuturnya.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia melalui Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu Ngurah Swajaya juga sudah berkomunikasi dengan Duta Besar Sung Kim sebagai Acting Assistant Secretary for East Asia and Pacific Kementerian Luar Negeri AS untuk meminta perhatian perlindungan dan keselamatan WNI di AS.
Diberitakan sebelumnya, Dua WNI yang masih remaja di Amerika Serikat menjadi korban serangan rasialis di salah satu stasiun kereta di Philadelphia.
Kedua remaja WNI yang tak diungkap identitasnya itu mengaku mendapat perlakuan buruk berupa didorong, ditampar, dan dipukul.
Kepada stasiun berita NBC seperti dikutip Suara.com, Jumat (26/3/2021), kejadian itu bermula saat mereka sedang menunggu kereta SEPTA di Stasiun City Hall, Minggu (21/3) akhir pekan lalu.
Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 6 Teroris, Salah Satunya WNI
Ketika kedua WNI itu tengah menunggu kereta, tiba-tiba muncul empat remaja yang mendatangi mereka dan langsung melakukan perundungan.
Keempat remaja tersebut melakukan perbuatan tidak menyenangkan seperti memukul kepala sampai terjatuh.
"Satu remaja menampar pipi kanan teman saya dan saya mulai menangis. Remaja lainnya lalu memukul kepala bagian kiri saya beberapa kali sampai saya jatuh," ungkap salah satu dari mereka seperti ditayangkan NBC.
Dalam siarannya, NBC juga menayangkan cuplikan video amatir dari kamera ponsel yang memperlihatkan insiden serangan rasial terhadap WNI itu.
Terekam dalam video salah seorang remaja melontarkan sumpah serapah, sembari bertanya alasan WNI tersebut menangis.
Salah satu dari remaja WNI meyakini, bentuk perlakuan yang baru saja diterima mereka merupakan bentuk serangan rasial.
Sebab pada waktu itu, disampaikan olehnya ada sekitar 15-20 orang lain di stasiun tetapi tidak menjadi target serangan.
"Kenapa kalian hanya menargetkan orang-orang yang lebih lemah dan yang lanjut usia? Tidak adil," ujar remaja WNI keras.
Sementara komunitas warga Indonesia di Kota Phildelphia telah angkat bicara menyikapi rasisme sebagaimana menimpa dua remaja tersebut.
"Di Minggu malam (21 Maret) dua remaja komunitas kita mengalami tindak kejahatan di stasiun SEPTA di City Hall yang dilakukan oleh grup remaja sekitar 5 orang," demikian rilis yang didapatkan Suara.com.
Menurut informasi, selama penyerangan tersebut, tidak ada satu orang pun membantu kedua remaja WNI itu. Kecuali ada satu lelaki Indonesia yang kebetulan berada di sana.
"Kami sudah bertemu dan mendokumentasikan laporan dari kedua korban," tukasnya.
Meski begitu, pihaknya bersyukur aksi penyerangan itu tidak menimbulkan luka parah dan kedua korban mau melaporkannya.
Kedua korban dikabarkan mengalami trauma dan sekarang merasa takut untuk naik transportasi umum.
Komunitas WNI di Philadelphia juga mengaku sudah melaporkan penyerangan itu dan bekerja sama dengan aparat terkait.
Kabar penyerangan yang langsung beredar luas di jagat media sosial tersebut langsung direspons warganet Indonesia. Banyak dari mereka murka melihat perundungan terhadap dua remaja WNI itu.
Berita Terkait
-
Tiket Pulang dari 'Neraka' KDRT di Arab Saudi: Hakim PA Jakbar Batalkan Pernikahan AP
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
Resmi Jadi WNI, Vincent Verhaag: Dari Dulu Juga Ngaku Orang Indonesia
-
Jessica Iskandar Bahagia Vincent Verhaag Jadi WNI, Anak-anak Lebih Terjamin
-
Pemerintah Akan Panggil Produsen Baterai Hyundai-LG Terkait WNI Ditangkap di AS
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?
-
Keterlibatan Pelajar Berunjuk Rasa Meningkat: Bukti Kesadaran Dini Melawan Sistem yang Menindas!
-
Detik-detik Pria Berjilbab Rampok Mobil Pajero Sport di Bandara
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan
-
Mendadak Menkeu Purbaya Disebut Punya Kecerdasan seperti BJ Habibie Gara-gara Ini
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Terungkap! Ini Alasan Prabowo Rahasiakan Sosok Menko Polhukam Definitif Pengganti Budi Gunawan