Suara.com - Kanada menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk orang dewasa di bawah usia 55 tahun.
Hal ini disampaikan kata seorang pejabat kesehatan masyarakat pada Senin (29/3/2021), setelah panel penasihat mengutip "ketidakpastian substansial" seputar potensi risiko pengembangan pembekuan darah langka.
Komite Penasihat Nasional untuk Imunisasi sebelumnya merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang Kanada dalam kelompok usia tersebut.
"Kami bertindak tegas dengan menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca di Kanada pada mereka yang berusia di bawah 55 tahun saat ini," kata wakil kepala kesehatan masyarakat Kanada, Howard Njoo, kepada wartawan dilansir laman Aljazeera, Selasa (30/3/2021).
Dia munuturkan bahwa pemerintah mengambil tindakan pencegahan ini sementara Health Canada, sebagai regulator, menyelesaikan analisis manfaat-risiko yang diperbarui berdasarkan data yang muncul.
Kanada adalah negara terbaru yang menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca setelah kasus pembekuan darah yang jarang dilaporkan.
Beberapa negara, sebagian besar di Eropa, menghentikan penggunaan suntikan bulan ini, meskipun ada jaminan dari perusahaan multinasional Inggris-Swedia, European Medicines Agency (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa vaksin tersebut aman.
"Sampai sekarang, kami tidak tahu apakah beberapa atau semua kondisi disebabkan oleh vaksin atau oleh faktor kebetulan lainnya," kata Hans Kluge, direktur WHO untuk Eropa, belum lama ini.
Dia menegaskan bahwa banfaat vaksin AstraZeneca jauh lebih besar daripada risikonya.
Baca Juga: Ahli Virus ITB Pastikan Vaksin AstraZeneca Pakai Enzim Tripsin Jamur
"Penggunaannya harus terus berlanjut, untuk menyelamatkan nyawa,” ujanya.
Health Canada mengatakan bahwa meminta AstraZeneca memberikan penilaian rinci tentang manfaat dan risiko vaksin menurut usia dan jenis kelamin dalam konteks Kanada.
“Informasi ini akan mendukung evaluasi berkelanjutan dari peristiwa pembekuan darah langka ini dan memungkinkan Health Canada untuk menentukan apakah ada kelompok orang tertentu yang mungkin berisiko lebih tinggi," katanya.
Berita Terkait
-
Banyak yang Takut Suntik, AstraZeneca Kembangkan Vaksin Semprot
-
Batam Dikirimkan 35.000 Dosis Vaksin AstraZeneca, Ini Daftar Penerimanya
-
Di Indonesia Kontroversi, AstraZeneca Kembangkan Vaksin COVID-19 Semprot
-
Norwegia Masih Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Efikasi Terbaru Vaksin AstraZeneca, Turun 3 Persen
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
Terkini
-
20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan MBG di Hari ke-3, Puding Coklat Bau Gosong
-
Luncurkan Dana Abadi ITS, BNI dan ITS Dorong Filantropi Pendidikan Digital
-
Dosen di Jambi Dibunuh Polisi: Pelaku Ditangkap, Bukti Kekerasan dan Dugaan Pemerkosaan Menguat
-
Nasib Charles Sitorus Terpidana Kasus Gula Tom Lembong usai Vonisnya Diperkuat di Tingkat Banding
-
Amnesty: Pencalonan Soeharto Pahlawan Cacat Prosedur dan Sarat Konflik Kepentingan!
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik