Suara.com - Haris Amir Falah, mantan narapidana teroris, mengungkapkan para pelaku teror bom di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan dan serangan di Mabes Polri merupakan orang-orang dari jaringan lama.
Jaringan lama teroris itu, kata Haris, memang kerapkali mengadakan kelompok kajian di Makassar.
"Ini sel lama. Ini orang-orang yang rutin mengadakan kajian di Makassar," ujar Haris dalam Diskusi Polemik MNC Trijaya "Bersatu Melawan Teror", Sabtu (3/4/2021).
Haris mengungkapkan, jaringan lama yang dia maksud adalah Jamaah Ansharut Daulah alias JAD yang berbaiat kepada ISIS.
Dia mengungkapkan, ada dua tempat di Makassar yang rutin dijadikan tempat teroris melakukan pembinaan kepada calon-calon pengantin, atau pelaku bom bunuh diri.
Selain di Makassar, ada tempat-tempat pertemuan kelompok JAD di sejumlah daerah Indonesia.
"Ada dua tempat yang memang rutin dijadikan tempat oleh mereka untuk melakukan pembinaan dan kemudian, pada saat yang tepat, mereka melakukan aksi. Selain di Makassar, ada tempat-tempat lain juga," kata dia.
Haris mengakui, jaringan JAD bersifat sel tertutup. Artinya, setiap kelompok JAD di satu daerah dengan wilayah lain tidak saling mengetahui, baik anggota maupun pemimpinnya.
Namun, setiap sel itu disatukan dengan akar pemikiran ekstrem yang satu. Para pembina juga rutin melakukan pengajaran kepada setiap anggota.
Baca Juga: Mantan Teroris Sebut Paham Radikal Masih Masif dan Menyebar
Selain itu, kata Haris, tren yang tampak kekinian adalah jaringan JAD merekrut kaum perempuan.
"Sebab, perempuan dianggap kaum militan dalam menjalankan aksi teror."
Tren seperti itu, kata Haris, baru dilakukan oleh kelompok teror JAD. Dulu, ketika ia masih aktif dalam jaringan teroris, kelompoknya tidak pernah membina perempuan.
"Apalagi anak-anak."
Berdasarkan kontaknya, kata Haris, banyak suami yang justru lebih kemudian ikut sebagai bagian jaringan teoris, setelah mendapat doktrin dari sang istri.
"Ada teman saya di Jakarta Selatan. Dia ditinggal hijrah istrinya. Sebab, dia dicap si istri sebagai kafir karena tak mau ikut JAD," kata dia.
Berita Terkait
-
Mantan Teroris Sebut Paham Radikal Masih Masif dan Menyebar
-
Cewek-cewek Antre Foto Bareng Hotman Paris, Lapak Sebelah Jadi Insecure
-
Penampakan Muchsin Kamal Alias Imam Muda Penjual Airgun ke Zakiah Aini
-
CEK FAKTA: Benarkah Penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini Model Foto Dewasa?
-
Densus 88 Tangkap Penjual Senjata ke Zakiah Aini di Aceh
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara