Suara.com - Berhasilnya Zakiah Aini, perempuan berusia 25 tahun, mengumbar tembakan di dalam kompeks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3) pekan ini, dinilai menjadi tamparan keras bagi korps Bhayangkara.
Peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies atau ISESS, Bambang Rukminto, menilai, aksi penyerangan teroris lone wolf berideologi ISIS tersebut, mengungkap ketidaksigapan polisi memprediksi aksi teror.
Pernyataan Bambang tersebut untuk menanggapi penegasan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono yang mengakui kemungkinan ada kerusakan metal detector sehingga Zakiah Aini bisa masuk membawa airgun ke Mabes Polri.
"Serangan di halaman markas besar Polri beberapa hari lalu tentunya membuat perihatin kita semua. Ini harusnya adalah tamparan keras bagi institusi kepolisian," kata Bambang saat dihubungi Suara.com, Sabtu (3/4/2021).
Bambang menyayangkan, Polri sebagai institusi keamanan negara justru tak bisa menerapkan keamanan markas besarnya secara benar.
"Sebagai lembaga keamanan negara ternyata tak bisa menjaga keamanan markas besarnya sendiri dari serangan keamanan apa pun bentuknya, teroris atau bukan. Apalagi bila melihat pelakunya adalah amatir," tuturnya.
Bambang mengatakan, Polri terkesan tak prediktif atas adanya ancaman aksi teror yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Padahal, dalam beberapa minggu terakhir, aksi teror telah mengancam.
"Ini menunjukkan kelemahan sistem pengamanan di Mabes Polri. Kalau ini terjadi pada anggota satuan pengamanan, harus ada pihak yang bertanggung jawab dan dipecat," kata dia.
Metal detektor rusak
Baca Juga: Haris Amir Falah: Tren Perempuan Jadi Teroris karena Lebih Militan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono pun akhirnya mengaku memasuki Mabes Polri, sudah ada SOP untuk memeriksa tamu. Namun berdasar audit sementara dia mengakui ada kerusakan metal detector.
"Kita punya SOP, seperti petugas pemeriksaan akan menanakan identitas dan terkait keperluan apa datang ke Mabes, barang-barang diperiksa, termasuk melewati metal detector. Sejak kejadian kemarin (penyerangan oleh Zakiah Aini), Mabes Polri sedang mengaudit sistem pengamanan, kalau ada yang masih dianggap kurang," ungkap Rusdi Hartono dikutip dari tayangan TVone.
"Kemarin itu metal detector itu baru berbunyi setelah (pengunjung) lewat satu langkah. Mungkin ada sedikit kerusakan pada metal detector penjagaan bagian belakang," lanjut dia.
Menurut dia, idealnya metal detector langsung berbunyi ketika dideteksi ada barang seperti senjata api.
"Tetapi, ketika lewat satu langkah, baru berbunyi. itu salah satu temuan saat audit," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Haris Amir Falah: Tren Perempuan Jadi Teroris karena Lebih Militan
-
Cewek-cewek Antre Foto Bareng Hotman Paris, Lapak Sebelah Jadi Insecure
-
Penampakan Muchsin Kamal Alias Imam Muda Penjual Airgun ke Zakiah Aini
-
CEK FAKTA: Benarkah Penyerang Mabes Polri, Zakiah Aini Model Foto Dewasa?
-
Densus 88 Tangkap Penjual Senjata ke Zakiah Aini di Aceh
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik