Suara.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman Ponto menyatakan bahwa lembaga yang paling bertanggung jawab atas serangan teroris beberapa hari ini adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT, bukan intelijen.
Soleman menyebut, BNPT dilahirkan memang untuk pencegahan dan penanggulangan terorisme. Sehingga ia tidak sepakat jika intelijen disebut kebobolan.
"Lain masalahnya kalau tidak ada BNPT, baru boleh tanya siapa intelijen yang bertanggung jawab, mari kita tanya BNPT apa yang telah mereka perbuat sehingga teroris ini masih gentayangan, jadi bukan intelijen yang kebobolan, karena sejak lahir BNPT semua tanggung jawab ada di BNPT," kata Soleman dalam diskusi crosscheck, Minggu (4/4/2021).
Menurutnya, kerja intelijen hanya mencari informasi terkait pergerakan jaringan terorisme, sementara untuk penindakannya diserahkan ke BNPT.
"Namanya menyumbang (informasi) boleh saja, tinggal diterima atau tidak sumbangan itu, ya bisa saja, sumbangan itu diterima atau tidak, ya tidak tahu," ujar dia.
Dia mencontohnya, waktu bom di Sarinah pada 2016 lalu, intelejen sudah memberikan informasi ke BNPT, namun gagal ditangkap dengan baik oleh BNPT.
"Waktu bom Sarinah saya sudah ingatkan lihat dulu BNPT ini kerjanya apa, itu kegagalan BNPT, dan sekarang terulang lagi," tutup Soleman.
Diketahui, aksi teror bom pengantin sempat mencoreng ibadat Minggu Palma di Gereja Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus, Makassar pada Minggu (28/3/2021) kemarin.
Serangan bom bunuh diri itu dilakukan oleh sepasang suami istri; Muh Lukman Alfariz dan Dewi dengan menggunakan sepeda motor yang berupaya masuk ke kompleks gereja namun tertahan oleh petugas keamanan gereja sehingga bom meledak di depan gereja.
Baca Juga: BIN: Mabes Polri Sudah Tahu Ada Ancaman Teror Sejak Januari 2021
Selang beberapa hari, Markas Besar Polri di Jakarta diserang teroris Zakiah Aini (25) yang melakukan aksi lone wolf menyerang seorang diri hingga ditembak mati di tempat.
Berita Terkait
-
BIN: Mabes Polri Sudah Tahu Ada Ancaman Teror Sejak Januari 2021
-
Warganet Soroti Pernyataan Lawas BNPT 'Orang Humoris Susah Jadi Teroris'
-
Geger Buku Teror Intelijen Ditemukan di Gereja BPIB Effatha, Ibadah Buyar
-
BNPT Bingung: Kalau Perempuan Teroris Meninggal, Ketemu Bidadari Tidak Ya?
-
Pedas Soal Teroris Wanita, Petinggi BNPT: Ketemu Bidadari Enggak Ya?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah
-
Detik Penentu Kasus Alvaro: Hasil DNA Kerangka Manusia di Tenjo Segera Diumumkan Polisi
-
Ira Puspadewi Direhabilitasi, KPK Tegaskan Kasus PT Jembatan Nusantara Tak Berhenti di Tengah Jalan
-
Baru 4 Bulan Menjabat, Dirdik Jampidsus 'Penjerat' Nadiem Makarim Dimutasi Jaksa Agung
-
Menteri PANRB Sampaikan Progres dan Proyeksi Program Kerja Kementerian PANRB Dalam Rapat Bersama DPR
-
Polda Metro Jaya Gelar Audiens dengan Keluarga Arya Daru Siang Ini: Ada Temuan Baru?
-
Reformasi Polri Harus Menyeluruh, Bukan Wajahnya Saja: KUHAP Baru Diminta Dibatalkan
-
Kejagung Periksa Eks Dirjen Pajak Suryo Utomo dalam Kasus Dugaan Manipulasi Pajak 20162020
-
Pagi Ini, KPK Masih Tunggu Surat Keputusan Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Dkk
-
Dompet Dhuafa Menyapa Masyarakat Muslim di Pelosok Samosir, Bawa Bantuan dan Kebaikan