Suara.com - Majelis Ulama Indonesia atau MUI menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir bandang dan tanah longsor di sejumlah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur/NTT sebagai dampak cuaca ekstrem yang ditandai munculnya Siklon Tropis Seroja pada Minggu (4/4/2021).
Siklon tropis ini berdampak di delapan wilayah administrasi kabupaten dan kota; diantaranya Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, sesungguhnya kita semua milik Allah SWT dan kepadanya kita akan kembali," kata Ketua MUI Miftachul Akhyar, Rabu (7/4/2021).
Kerugian akibat bencana banjir dan longsor diantaranya 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS), dan 34 unit rumah rusak ringan (RR). Sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR, dan 84 unit lain terdampak.
Miftachul menyebut semua bencana merupakan musibah, ujian atau cobaan. Karenannya, ia meminta masyarakat NTT yang terkena bencana untuk bersabar dan berserah diri kepada tuhan semata seraya berdoa memohon kekuatan dalam menghadapinya.
"Bisa jadi bencana alam muncul karena ada faktor perilaku manusia. Diantaranya, pudar dan menurunnya etika dalam memperlakukan alam seperti penebangan hutan secara liar dan semana-mena. Hutan menjadi gundul dan tanaman berkurang secara signifikan, akibatnya suhu, iklim dan kecepatan angin menjadi ekstrim yang disebabkan karena rusaknya ekosistem dalam skala kecil maupun skala yang luas," kata Miftachul.
Tak hanya itu, MUI kata Miftachul mengajak masyarakat maupun korban bencana NTT agar tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu dengan tetap menjaga jarak, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan dan tetap menggunakan masker di masa pandemi.
"Dengan demikian, maka akan terhindar dari efek kerugian yang lebih besar," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Miftachul menyebut melalui Lembaga Penanggulangan Bencana Majelis Ulama Indonesia akan turut serta dalam menangani penanggulangan bencana di NTT.
Baca Juga: Korban Jiwa Banjir Bandang NTT Terus Bertambah, Begini Situasi Terkini
Miftachul menuturkan, pertama pihaknya melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan badan yang menangani penanggulangan bencana, khususnya yang berbasis pada Ormas Islam maupun berbasis pada masyarakat. Kedua, akan berkoordinasi dengan MUI Provinsi dan MUI Kabupaten/Kota yang berada di daerah bencana.
Miftachul mengatakan pihaknya akan menyalurkan bantuan berupa sejumlah uang dari donasi masyarakat, kurma dan obat-obatan. MUI juga membuka rekening donasi bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan melalui MUI ke rekening BNI Syariah Nomor 0997987987 atas nama Tim Penanggulangan Bencana MUI.
Adapun konfirmasi SMS/WA melalui Akhmad Baidun (+6289665721369), Hj. Trisna Nungsih Yuliati, SE., MM (+6281283808068), dan Ferawati (+6281219584043).
"MUI menghimbau pada masyarakat luas, khususnya umat Islam dan para aghniya (dermawan) agar mengulurkan tangan guna meringankan beban masyarakat akibat bencana. Saluran bantuan bisa disalurkan melalui berbagai lembaga yang kredibel dan dipercaya," katanya.
Menurut data BNPB tanggal 6 April 2021 tercatat korban bencana alam di NTT telah menelan korban 128 warga meninggal dunia dan korban hilang sebanyak 72 orang. Sebanyak 2.019 kepala keluarga (KK) atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?