Suara.com - Universitas Oxford akan menunggu data tambahan dari otoritas Inggris sebelum memulai kembali uji coba AstraZeneca kepada anak-anak. Sementara, pejabat EMA klaim ada hubungan antara risiko pembekuan darah dengan vaksin.
Universitas Oxford mengatakan uji coba vaksin AstraZeneca pada anak-anak di Inggris dihentikan sementara, akibat adanya kekhawatiran terkait risiko pembekuan darah.
Namun, para peneliti bersikeras "tidak ada masalah keamanan" dalam uji coba. Mereka mengatakan akan menunggu data tambahan dari Badan Pengawas Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) sebelum melanjutkan uji coba mereka.
Pengumuman ini dikeluarkan menyusul pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (6/4) bahwa manfaat vaksin COVID-19 masih lebih besar dibanding risikonya.
"Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini - dan penilaian ini atas pertimbangan oleh para ahli - adalah bahwa penilaian manfaat dibanding risiko terkait vaksin sebagian besar masih positif," ujar Rogerio Pinto de Sa Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO.
Dia menambahkan "tidak ada hubungan antara vaksin dan kejadian trombotik dengan trombositopenia.’’
WHO akan mengumumkan penilaian baru terkait vaksin pada Rabu atau Kamis pekan ini, setelah kelompok penasehat keamanan vaksinnya mengadakan pertemuan.
EMA klaim ada hubungan antara vaksin dengan risiko pembekuan Sebelumnya, seorang pejabat Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengklaim ada "hubungan yang jelas" antara vaksin AstraZeneca dan risiko pembekuan darah yang langka.
Namun, posisi resmi EMA adalah masih meninjau data dan belum mencapai kesimpulan apa pun.
Baca Juga: Kata Ahli Soal Pembekuan Darah Vaksin AstraZeneca dan Berita Kesehatan Lain
"Menurut pendapat saya, kami bisa mengatakannya sekarang, jelas ada kaitannya (pembekuan darah) dengan vaksin. Tapi kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini," kata kepala vaksin EMA Marco Cavaleri kepada surat kabar Italia Il Messaggero.
"Sekarang semakin sulit untuk mengatakan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat antara vaksinasi dengan AstraZeneca dan kasus pembekuan darah langka yang juga terkait dengan jumlah trombosit yang rendah," tambahnya.
Cavaleri menambahkan, "di antara yang divaksinasi, ada lebih banyak kasus trombosis otak ... di antara orang-orang muda daripada yang kami perkirakan."
Stella Kyriakides, Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, mengatakan EMA akan memberikan penilaian terbaru pada Rabu (7/4) malam.
Regulator kesehatan Inggris pada Sabtu (3/4) mengatakan ada tujuh kematian dari 30 orang yang menderita pembekuan darah setelah menerima vaksin Oxford-AstraZeneca.
Namun, vaksin AstraZeneca telah diberikan kepada lebih dari 18 juta orang di Inggris sejauh ini. pkp/ gtp (AFP, AP, Reuters, dpa)
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
-
The Spy Who Dumped Me: Ketika Mila Kunis Jadi Mata-Mata Dadakan, Malam Ini di Trans TV
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ulasan Novel The Woman Who Met Herself: Sebuah Identitas dan Penyesalan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif