Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan pandemi Covid-29 tidak boleh mengakibatkan lembaga pendidikan menjadi mati karena proses belajar mengajar yang terhenti.
Menurut Muhaimin proses belajar mengajar harus tetap berjalan. Ia berujar anak yang menjadi peserta didik juga tidak boleh dibiarkan berdiam lama di rumah.
"Pandemi tidak boleh mengakibatkan matinya lembaga pendidikan, proses belajar mengajar tidak boleh terhenti dan anak didik kita juga tidak boleh terlalu lama di rumah karena akan kehilangan ghirah terhadap ilmu pengetahuan," kata Muhaimin dalam keterangannya terkait pembukaan Munas Alim Ulama dan Mukernas PKB, Kamis (8/4/2021).
Muhaimin sekaligus meminta agar anggaran untuk pendidikan tidak dikurangi.
"Alokasi anggaran bidang pendidikan, apapun kondisinya kita ingin 20 persen APBN tidak dikurangi. PKB akan terus membantu pemerintah mewujudkan hadirnya pendidikan yang berkualitas dan lahirnya SDM unggul demi menyongsong Indonesia Emas 2045 nanti," ujarnya.
Sementara itu menyoal pandemi Covid-19, Muhaimin berpandangan bahwa keadaan semakin baik. Ia bmerasa pandemi mulai berkurang, terlebih dengan dimulainya program vaksinasi oleh pemerintah.
"Jangan sampai kita lengah dan terlena dengan situasi pandemi saat ini, karena what to do the next apa yang kita lakukan nanti itu tidak kalah penting dari what should we do now apa yang harus kita lakukan saat ini. Jadi semuanya harus get well-prepared, mesin partai juga harus gerak cepat memberikan respons-respons kebangsaan sebagai bagian dari kontribusi riil kita untuk negara," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap