Suara.com - Listrik dan jaringan telekomunikasi atau sinyal masih padam di dua desa terdampak bencana banjir bandang dan longsor akibat badai siklon tropis seroja di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dua desa tersebut bak desa mati ketika malam hari.
Kedua desa itu yakni Desa Amakaka dan Desa Waematan. Desa Amakaka terletak di Kecamatan Ile Ape. Sedangkan, Desa Waematan terletak di Kecamatan Ile Ape Timur.
Suasana gelap gulita di dua desa tersebut di rasakan jurnalis Suara.com sesaat hendak bertolak ke Kantor Bupati Lembata lama di Jalan Trans Lembata seusai meliput proses evakuasi sekira pukul 18.00 WITA. Sepanjang jalan saat melintasi Desa Waematan hingga melewati Desa Amakaka tak ada penerangan maksimal lantaran listrik masih padam.
Disisi lain, terlihat beberapa lilin menyala di berberapa titik lokasi bencana. Diduga, titik tersebut merupakan lokasi penemuan korban meninggal dunia.
20 Hilang
Hingga saat ini tercatat ada 20 korban banjir bandang dan longsor di Desa Amakaka dan Desa Waematan yang belum ditemukan. Sebanyak sembilan korban di antaranya di Desa Amakaka dan 11 korban di Desa Waematan.
Seksi Sumber Daya Basarnas Maumere, Karel mengatakan proses evakuasi akan dilanjutkan pukul 08.00 WITA besok pagi.
Tim SAR gabungan yang diterjunkan meliputi Basarnas Maumere, Basarnas Special Group (BSG), dan Basarnas Makassar.
Baca Juga: Beberapa Korban Banjir dan Longsor di Lembata Ditemukan Hanyut ke Laut
Selain itu juga turut melibatkan unsur TNI-Polri, PMI, SAR Dog, dan relawan. Dalam pelaksanaannya proses evakuasi juga menggunakan dua alat berat mengingat sebagian besar korban tertimbun material batu berukuran besar sisa erupsi Gunung Ile Ape.
"Ini menjadi fokus pencarian kita," kata Karel di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Kamis (8/4/2021).
Berita Terkait
-
Bertambah, Korban Tewas Akibat Siklon Tropis Seroja NTT Jadi 163 Orang
-
Beberapa Korban Banjir dan Longsor di Lembata Ditemukan Hanyut ke Laut
-
Update Banjir Bandang NTT: Korban Tewas Tambah Jadi 163 Jiwa, 45 Hilang
-
Kisah Sebastianus Selamat dari Banjir Bandang dan Longsor Lembata
-
Tim SAR Evakuasi Enam Korban Tertimbun Longsor Lembata NTT
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lagi Anjangsana, Prajurit TNI Justru Gugur Diserang OPM, Senjatanya Dirampas
-
Menteri Haji Umumkan Tambahan 2 Kloter untuk Antrean Haji NTB Daftar Tunggu Jadi 26 Tahun
-
Bulan Madu Maut di Glamping Ilegal, Lakeside Alahan Panjang Ternyata Tak Kantongi Izin
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Kronologi Bulan Madu Maut di Danau Diateh: Istri Tewas, Suami Kritis di Kamar Mandi Vila
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung