Suara.com - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Desa Waematan, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupeten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Sabtu (3/4) pagi. Ketika itu Sebastianus Kelule (56) bersama sang istri tengah berada di kebun. Sedangkan dua anaknya dititipkan di rumah neneknya di Desa Lamagute, yang berjarak cukup dekat.
Sebastianus dan istri serta dua anaknya selamat dari bencana banjir bandang dan longsor yang meluluhlantahkan rumahnya di Waematan, Minggu (4/4/2021) dini hari. Mereka selamat lantaran memilih bermalam di rumah neneknya usai berkebun lantaran hujan deras disertai angin tak kunjung reda hingga diterjang banjir bandang.
"Kejadian itu mungkin sekitar setengah dua dini hari, hujan tidak pernah putus. Selama hidup saya belum pernah lihat hujan sebesar ini," kata Sebastianus saat ditemui Suara.com di Desa Waematan, Kecamatan Ile Ape Timur, NTT, Kamis siang.
Mata Sebastianus lantas tertuju pada tumpukan batu besar yang menimbun rumah dan sanak saudaranya. Batu-batu tersebut merupakan material sisa erupsi Gunung Ile Ape yang tersapu banjir lahar dingin.
Rumah Sebastianus di Desa Waematan, tepatnya terletak di lereng Gunung Ile Ape yang akhir tahun lalu baru saja meletus. Ketika itu Sebastianus mengungsi selama hampir tiga bulan sejak September hingga November 2020.
"Batu ini runtuhan erupsi Ile Ape, batu itu terkumpul di jurang, maka saat hujan mungkin terjadi genangan air hingga longsor," ujarnya.
Sesekali, Sebastianus mendekati Tim SAR gabungan yang tengah melakukan proses evakuasi dibantu dua unit alat berat. Ia menunjukan titik lokasi rumahnya di mana ada lima anggota keluarganya yang tertimbun.
"Keluarga adik bungsu saya dengan kakak besar saya di sini," tuturnya.
Selama puluhan tahun tinggal di Desa Waematan, Sebastianus tak pernah merasakan bencana banjir dan longsor. Namun, menurut penuturan nenek moyangnya banjir besar serupa kali ini pernah terjadi ratusan tahun lalu.
Baca Juga: Tim SAR Evakuasi Enam Korban Tertimbun Longsor Lembata NTT
"Disini tidak pernah terdampak banjir. Tetapi cerita nenek dulu pernah ada banjir seperti ini, kami tidak tahu berapa ratus tahun yang lalu. Tapi yang kami rasakan ini, kami bayangkan pas nenek dorang dulu juga pasti rasakan seperti ini," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu