Suara.com - Ketua Komisi V DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) Yunus Takandewa meminta pihak kepolisian menindak tegas penyebar hoaks terkait dengan bencana hidrometeorologi yang melanda NTT.
"Kita minta yang menyebarkan informasi tidak sesuai fakta sesungguhnya atau hoaks yang dapat menimbulkan simpang siur informasi dan kepanikan masyarakat agar ditindak tegas aparat keamanan," kata Yunus di Kupang, Kamis (8/4/2021).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan beredaranya informasi akan adanya tsunami yang melanda wilayah NTT.
Akibat informasi tersebut banyak warga pesisir Kota Kupang berlari meninggalkan rumah menuju tempat yang lebih tinggi pada Rabu (7/4), dini hari.
Takandewa menyayangkan adanya ulah oknum yang menyebarkan informasi tidak benar di tengah situasi bencana hidrometeorologi melanda NTT.
Untuk itu, lanjut dia, oknum penyebar hoaks perlu ditelusuri dan ditindak tegas karena menambah kepanikan masyarakat yang bisa berdampak lebih fatal bagi keselamatan warga.
"Pemerintah dan semua pihak agar tetap menjadikan informasi resmi BMKG dalam penanganan kewaspadaan bencana," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi mengatakan informasi yang beredar di masyarakat bahwa akan terjadi tsunami di wilayah NTT merupakan berita tidak benar alias hoaks.
"Berita (akan terjadi tsunami di NTT, red.) tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," katanya.
Baca Juga: Listrik Mati Pasca Banjir dan Longsor di Lembata, Dua Desa Bak Kota Mati
Syaeful mengatakan informasi tersebut tidak benar dan fenomena yang terjadi adalah gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT.
Gelombang tinggi dan curah hujan yang signifikan dapat memengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat pesisir Kota Kupang maupun daerah lainnya yang berpotensi terdampak fenomena itu waspada terhadap potensi rob. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun