Suara.com - Wakil gubernur Uu Ruzanul Ulum mengatakan stok beras di Provinsi Jawa Barat masih aman, tetapi sekarang peringkat Jawa Barat sebagai penyumbang beras nasional mengalami penurunan, dari peringkat dua menjadi peringkat tiga.
Penyebab menurunnya peringkat Jawa Barat, antara lain karena sawah semakin sedikit, selain itu banyak warga yang berhenti menjadi petani.
Uu meminta dukungan masyarakat untuk tetap mempertahankan Jawa Barat sebagai sentra penghasil beras.
"Saya harap para petani jangan menjual sawahnya karena setelah dijual biasanya tidak bisa dibeli lagi," kata Uu dalam pernyataan tertulis setelah menyerahkan bantuan cadangan pangan sebanyak 53 ton untuk warga tiga desa terdampak banjir di Pangandaran.
"Yang kedua, para petani jangan membangun di sawah. Karena ini berakibat kepada produktivitas beras,"
Uu mengatakan hal tersebut sangat berbahaya karena sehebat apapun program pangan pemerintah kalau masyarakat tidak memiliki kesadaran atas program tersebut, tidak akan berhasil.
"Sehebat apapun program pemerintah dalam bidang pangan kalau masyarakat tidak memiliki kesadaran hanya berpikir pembangunan ini tidak akan sukses, ingat bahwa kita tidak makan, kecuali hasil pangan."
"Silakan perkembangan dunia teknologi komputer dan lainnya, tetapi masyarakat tidak makan handphone, tidak makan besi beton, yang dimakan adalah produk para petani."
Itu sebabnya, Uu berharap masyarakat mendukung program pangan pemerintah.
Baca Juga: Memasuki Ramadan dan Lebaran, Bulog Madiun Pastikan Stok Beras Aman
"Kami berharap dayung bersambut, program pemerintah dengan masyarakat supaya pertanian di Jawa Barat aman selamanya."
Menjelang bulan puasa tahun ini, masyarakat diimbau tetap tenang karena stok pangan masih aman.
Berita Terkait
-
Bangunan SMKN 1 Cileungsi Ambruk, Puluhan Siswa Terluka
-
Apa Itu Beras Fortifikasi? Ini Bedanya dengan Beras Biasa
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Dinilai Sakiti Hati Rakyat, PDIP Didesak Copot Deddy Sitorus dan Lasarus dari DPR
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng