Suara.com - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto, mendesak pemerintah mengkonsolidasikan Konsorsium Riset Covid-19, seiring peleburan Kemenrisrek ke dalam Kemendikbud. Hal itu, dinilai perlu dilakukan demi melanjutkan program riset Vaksin Merah Putih.
Mulyanto Khawatir peleburan Kemenristek ditambah pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tidak kunjung usai selama 17 bulan akan menghambar program riset vaksin buatan dalam negeri tersebut.
"Penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud, membawa konsekuensi hilangnya legalitas Menristek/Ka. BRIN sebagai koordinator Konsorsium Riset Covid-19 dan tidak jelasnya status kelembagaan konsorsium riset ini. Jadi tidak heran jika Direktur LBM Eijkman yang menjadi motor dalam pengembangan Vaksin Merah Putih kebingungan," kata Mulyanto dalam keterangannya, Jumat (16/4/2021).
Mulyanto memandang produksi dan penggunaan Vaksin Merah Putih menjadi penting. Konsumsi vaksin hasil produksi sendiri itu, kata dia, dapat membuat Indonesia berdaulat sehingga tidak tergantung pada vaksin impor dan menjadi sekedar pasar bisnis vaksin semata.
"Selain itu juga kita tidak ingin, uang kita yang terbatas dari utang ini terkuras habis untuk membeli vaksin impor. Karena itu sangat penting kalau kita menggesa riset dan produksi vaksin Merah Putih ini agar vaksin domestik dapat segera digunakan bagi pemulihan pandemi Covid-19," kata Mulyanto.
Jamin Vaksin Merah Pitih Berlanjut
Nasib Vaksin Merah Putih setelah dibubarkannya Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) meninggalkan pertanyaan besar terkait kelanjutan pengembangannya.
Menjawab persoalan tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan pengembangan Vaksin Merah Putih tetap berjalan.
Bahkan, dia menyebut pemerintah tetap berkomitmen menyelesaikan pembuatan Vaksin Merah Putih karya anak bangsa yang diharapkan mampu menciptakan kemandirian vaksin.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Tak Lolos BPOM, Satgas Covid-19 IDI: Jangan Dipolitisasi
"Pemerintah berkomitmen untuk tetap meneruskan proses pengembangan vaksin merah putih karena vaksin ini tidak hanya menyelesaikan masalah kapasitas vaksin di tingkat nasional tetapi juga global, mengingat masih ada 130 negara yang belum terakses vaksin covid-19 sama sekali," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (15/4/2021).
Dilanjutkan Wiku, sepenuhnya pengembangan Vaksin Merah Putih akan terus mendapatkan dukungan pemerintah sebagai hasil inovasi anak bangsa.
"Pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan hasil inovasi anak bangsa dan merupakan aset intelektual negara untuk investasi jangka panjang, dan pengembangan vaksin ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah," tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengemukakan, pemerintah telah membentuk Konsorsium Vaksin Nasional yang terdiri dari enam lembaga penelitian yang dibentuk pada 9 September 2020 lalu.
Keenam lembaga tersebut antara lain Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institute Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga.
Vaksin Merah Putih ditargetkan bisa mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization pada Juni 2022.
Tag
Berita Terkait
-
Dulu Metode Cuci Otak, Kini Vaksin Nusantara, Ini Kontroversi Terawan
-
Dahlan Iskan Menceritakan Perjalanan Vaksin Nusantara
-
Tingkatkan Kompetensi TIK Guru, Kemendikbud Luncurkan Bimtek Pembatik 2021
-
Cara BPOM Mendampingi Penelitian Vaksin Nusantara Terawan
-
Yahya Waloni Protes Diberi Kursi Gereja, Tengku Zul: Azab di Akhirat Kelak
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan dan Tata Cara Salat Gerhana
-
CEK FAKTA: Benarkah Jepang Gelar Aksi Demo untuk Dukung Indonesia?
-
Beda dari Anak Politisi Lain, Renny Sutiyoso Dicoret Ayah Sendiri saat Mau Nyaleg
-
CEK FAKTA: Demo Merembet, Jokowi Ditangkap?
-
Integritas Raja Juli Dipertanyakan, Foto Main Domino dengan Eks Tersangka Pembalakan Disorot Tajam
-
Sindiran Fathian: Prabowo Turun, yang Naik Justru Gibran, Bukan Anies
-
Mahfud MD: Februari 2020 Nadiem Masih Mendikbud, Bukan Mendikbudristek
-
Demo Ricuh Berujung Maut, Prabowo Tuding Ada Makar, Kinerja Intelijen Dipertanyakan
-
Pramono Tunggu Sikap DPRD Soal Polemik Tunjangan Perumahan Rp78 Juta
-
Gerakan 17+8 di Ujung Deadline, Fathian: Provokator Main Halus