Suara.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi kembali meluncurkan Program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasis dan Komunikasi (Pembatik) pada 2021, guna meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaanTIK agar tercipta model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan abad 21 dan revolusi industri 4.0.
Mengusung tema “Berbagi dan Berkolaborasi Belajar Bersama di Portal Rumah Belajar”, Pembatik 2021 menargetkan diikuti 75 ribu peserta, setelah tahun sebelumnya berhasil menggaet 70 ribu guru.
Untuk itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, mengajak guru di seluruh Indonesia mengikuti PembaTIK 2021, sebagai upaya menghadapi dinamika perubahan lingkungan pendidikan di era digital.
“Mari kita berpartisipasi dan memeriahkan program Pembatik 2021, menuju Indonesia Maju. Mari terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menjadi pendidik dengan semangat pembelajaran sepanjang hayat,” dikatakan Mendikbud saat membuka program Pembatik tahun 2021 secara virtual di Tangerang Selatan, pada Kamis (15/04).
Program Pembatik, menurut Nadiem, merupakan jawaban untuk tantangan global masa depan yang akan dihadapi bangsa Indonesia dengan mencetak calon-calon pemimpin masa depan dengan profil Pelajar Pancasila.
“Guru yang memiliki kemauan untuk memaksimalkan potensi diri dengan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran merupakan salah satu kriteria yang terpenting guru penggerak yang akan menjadi garda terdepan memajukan pendidikan di Indonesia,” ungkap Nadiem.
Nadiem bilang, para guru yang menjadi peserta program pembatik diharapkan dapat meningkat kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Program ini akan berlangsung selama delapan bulan sejak April hingga November 2021, dan dikembangkan menjadi empat level kompetensi yaitu literasi TIK, implementasi TIK, kreasi TIK, serta level terakhir yaitu berbagi dan berkolaborasi.
“Dengan level ini para guru akan menghasilkan karya terbaik berupa materi pembelajaran dalam memanfaatkan TIK,” sambungnya.
Sementara Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im, juga mengatakan keluaran dari program Pembatik 2021 adalah akan terlatihnya guru-guru di Indonesia dalam pemanfaatan TIK di dalam pembelajaran, terutama rumah belajar. Untuk itu, bagi peserta terbaik akan dipilih menjadi Sahabat Rumah Belajar dan akan mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar mewakili provinsi di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Targetkan 75 Ribu Guru Ikut Program Pembatik 2021
Selama empat tahun perjalanan tepatnya sejak tahun 2017, Pembatik telah memberikan bimbingan TIK kepada 106.322 guru dan melahirkan 145 Duta Rumah Belajar di 34 provinsi.
“Duta Rumah Belajar akan menjadi mitra terdepan Pusdatin Kemendikbud untuk menyosialisasikan serta pengimbasan dalam pemanfaatan TIK khususnya portal Rumah Belajar dalam pembelajaran,” ujar Ainun.
Ajakan lain juga datang dari Gubernur Provinsi Bengkulu, Rohidin Mersyah. Rohidin mengajak seluruh guru khususnya yang ada di Provinsi Bengkulu untuk mendaftar PembaTIK 2021.
“Kami mengajak untuk seluruh guru di Provinsi Bengkulu untuk mengikuti proses Pembelajaran Berbasis TIK, karena ketika gurunya hebat, maka masa depan putra-putri daerah juga akan hebat. Mari kita dukung bersama dan sukseskan bersama,” ajak Rohidin.
Menurutnya, program Pembatik 2021 merupakan sinergitas Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah khususnya dalam meningkatkan kompetensi guru.
Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, mengatakan program Pembatik 2021 dapat meningkatkan kemampuan guru khususnya di bidang TIK.
Berita Terkait
-
Mendikbud Nadiem Makarim Targetkan 75 Ribu Guru Ikut Program Pembatik 2021
-
Komnas HAM dan Kemendikbud Sepakat Utamakan HAM di Dunia Pendidikan
-
Kemendikbud dan KBRI Washington DC Buka Program Ajar Jarak Jauh
-
Kemendikbud Akan Buka Program Pertukaran Mahasiswa Antar Kampus
-
Mendikbud Optimistis Kalimantan Timur Mampu Cetak SDM Unggul
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan