Suara.com - Isu perombakan kabinet atau reshuffle ternyata tidak hanya meliputi kocok ulang menteri. Tetapi juga merambah terhadap penambahan kekuatan baru dari partai politik di luar pemerintahan.
Direktur Eksekutif Indopolling Network Wempy Hadir menganalisa, reshuffle berpeluang membuka masuknya partai di luar pemerintah untuk bergabung menjadi koalisi. Dia menilai potensi tersebut sangat kuat dimiliki oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Dia mengatakan sikap PAN yang tidak tegas mengambil posisi oposisi atau koalisi menjadikan partai tersebut memiliki potensi lebih kuat masuk koalisi, dibanding PKS dan Partai Demokrat.
Tak hanya itu, dia juga mengemukakan, PKS dan Partai Demokrat selalu menegaskan sikap oposisi mereka di publik, sementara hal serupa tidak dilakoni oleh PAN.
"Tetapi saya melihat bahwa untuk kepentingan politik PAN pasti punya kepentingan untuk masuk ke dalam kekuasaan. Dengan demikian saya kira jika PAN masuk dalam kekuasaan maka koalisi pemerintah hari ini akan sangat besar dan signifikan bahkan bisa mencapai absolut 78,61 persen," kata Wempy dalam diskusi daring Para Syndicate, Jumat (16/4/2021).
Dia juga mengatakan dukungan besar koalisi jika ditambah dengan PAN itu memang sangat menguntungkan Presiden Jokowi. Namun kekuatan besar tersebut bukan berarti dapat memuluskan Jokowi dalam pengambilan kebijakan.
"Memang kalau kita lihat keuntungan Jokowi dia mendapat banyak dukungan dari partai politik secara angka dan sebagainya sampai 78,61 persen. Tetapi angka ini tidak menjamin seluruh kebijakan Jokowi akan didukung oleh menteri-menteri dari partai politik ini," kata Wempy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana