Suara.com - Rombongan pesepeda yang menggelar aksi "Gowes for Democracy" menuntut junta militer Myanmar Min Aung Hlaing untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap demonstran dan warga sipil dihadang oleh aparat kepolisian.
Aksi "Gowes for Democracy" dilakukan oleh rombongan pesepeda saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta, pada Sabtu (24/4) pekan kemarin.
Penghadangan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap rombongan pesepeda itu tertangkap kamera hingga videonya viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter @IDmilktea.
Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu terlihat rombongan pesepeda dihentikan dekat Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka dilarang menuju Jalan Pattimura arah Kantor Sekretariat ASEAN, di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Perdebatan pun terjadi antara rombongan pesepeda dan pihak kepolisian lalu lintas. Salah satunya terlihat dalam video, Direktur Lalu Lintas (Dir Lantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
"Nggak boleh ada tamu negara harus ke sana," kata Sambodo menunjuk arah Jalan Senopati seperti dikutip suara.com dalam video, Senin (26/4/2021).
"Ini negara hukum pak," jawab salah satu pesepeda.
"Alasannya apa tolong sebutkan," tanya salah satu pesepeda lainnya.
"Bapak mengganggu arus lalu lintas pak," jawab Sambodo.
Baca Juga: Ambyar! Video Kakek Penjual Kacang Rebus Dagangannya Tumpah Semua di Jalan
"Saya punya Undang-Undang Kepolisian," sambungnya.
Di tengah perdebatan panjang itu, salah satu pesepeda tampak hampir tersungkur saat didorong oleh beberapa anggota polisi untuk jalan menuju arah Senopati. Sebab, beberapa pengendara tampak membunyikan klakson kendaraan lantaran jalan tersendat alias macet.
"Woi woi woi," teriak rombongan pesepeda.
Hingga kekinian belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian terkait detil peristiwanya. Termasuk klarifikasi atas penghadangan tersebut.
Berita Terkait
-
Ambyar! Video Kakek Penjual Kacang Rebus Dagangannya Tumpah Semua di Jalan
-
Viral Tiga Pria Salat Tarawih Menghadap Kulkas, Videonya Tuai Perdebatan
-
Viral Video Anak Belikan Ibu Baju Lebaran, Warganet Auto Nangis Ingat Ortu
-
Driver Ojol Antar Pesanan ke Pengantin saat Resepsi, Aksinya Jadi Sorotan
-
Viral Warga Beli Mobil Disambut Sekampung, Publik Iri Tetangganya Berbeda
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun