Suara.com - Sejumlah negara asing berjanji untuk segera mengirim pasokan untuk membantu India yang sedang kewalahan menghadapi gelombang kedua Covid-19.
Menyadur Al Jazeera, Senin (26/4/2021) Amerika Serikat pada hari Minggu mengatakan akan mengirimkan obat, alat tes Covid-19 diagnostik cepat, ventilator dan peralatan pelindung pribadi dan akan berusaha untuk menyediakan pasokan oksigen.
Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengidentifikasi dan akan membantu menyediakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan vaksin Covishield di India.
"Sama seperti India mengirim bantuan ke Amerika Serikat karena rumah sakit kami tegang pada awal pandemi, kami bertekad untuk membantu India pada saat dibutuhkan," kata Joe Biden di akun Twitter-nya.
Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengungkapkan Jerman akan mengirim oksigen dan bantuan medis ke India dalam beberapa hari mendatang.
"Gelombang kedua saat ini sedang menggulung India dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Memang benar bahwa kami bertindak cepat untuk menghentikan masuknya mutasi baru di Jerman," kata Maas kepada surat kabar Rheinische Post.
Perusahaan investasi negara Singapura Temasek mengatakan pada Minggu (25/4) bahwa akan mengirimkan peralatan medis dan pasokan oksigen ke India.
Empat tabung oksigen kriogenik, yang disumbangkan oleh Tata Group India, mendarat di negara bagian Benggala Barat di India pada Sabtu malam, kata Temasek dalam sebuah postingan di Facebook.
Tangki oksigen diangkut dari Bandara Changi Singapura dengan pesawat C-17 Angkatan Udara India dan tiba di India di pangkalan udara Panagarh di Benggala Barat.
Baca Juga: Meski Dilarang, Satgas Prediksi Ada 18,9 Juta Orang Nekat Mudik Lebaran
Pakistan, meskipun terlibat konflik, juga ikut menawarkan peralatan dan pasokan medis ke India setelah Perdana Menteri Imran Khan berdoa untuk "pemulihan cepat".
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen men-tweet bahwa organisasi itu "mengumpulkan sumber daya untuk menanggapi dengan cepat permintaan bantuan India".
Prancis dan Inggris juga menjanjikan bantuan untuk membantu India menangani serangan Covid-19 dan akan segera dikirimkan.
India mengalami lonjakan infeksi virus corona yang sangat tajam, dengan jumlah kasus melonjak sebesar 349.691 dalam 24 jam terakhir.
Akibat rekor lonjakan kasus yang sudah menginjak hari keempat, rumah sakit di India sampai menolak pasien karena kehabisan oksigen dan peralatan penunjang lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?