Suara.com - Menteri Kooordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemananan (Menko Polhukam) Mahfud MD usai bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/4/2021).
Tujuan Mahfud bertemu pimpinan KPK Firli Bahuri untuk meminta sejumlah dokumen terkait kasus hak tagih Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Karena pemerintah telah membentuk tim Satgas atas keputusan presiden dalam memburu aset-aset BLBI yang telah merugikan keuangan negara.
"Kami dapat dokumen dari KPK tadi tentang ini. Waduh banyak sekali," kata Mahfud di lobi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (29/4/2021).
Dalam pertemuan itu, Mahfud juga ingin memastikan kedudukan atau posisi kasus BLBI bersama pimpinan KPK. Lantaran tim satgas kini tengah mengejar aset asetnya melalui proses hukum perdatanya.
"Itu betul ada kerugian negara yang bisa ditagih, tapi itu bukan pidana melainkan perdata. Oleh sebab itu, akan dianalisis kembali bersama KPK nanti. Kami memang sengaja KPK tidak masuk ke tim karena KPK itu lembaga penegak hukum pidana," ungkap Mahfud.
Alasan lainnya, KPK tidak masuk dalam pemburuan aset BLBI, karena Mahfud menganggap lembaga antirasuah maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus tetap independen.
Biarkan, bila ada temuan nantinya oleh KPK maupun BPK itu menjadi kewenangan dua lembaga tersebut. Pemerintah, kata Mahfud, kini bekerja untuk mengejar aset atas kerugian negara yang disebabkan BLBI.
"Biar tetap independen, kalau ada masalah dengan ini biar masuk itu memang kewenangannya. Jadi, kami hargai KPK, BPK juga kami nggak masukkan, biar dia independen nanti, kalau ada audit silahkan," imbuh Mahfud.
Sebelumnya, KPK mengeluarkan SP3 kasus korupsi BLBI pada Kamis (1/4/2021).
Baca Juga: KPK Akhirnya Digugat ke Pengadilan Gegara SP3 Kasus BLBI
Adapun dua tersangka dalam kasus ini yaitu pasangan suami istri, Sjamsul Nursalim selaku pemegang saham Pengendali Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) dan Itjih Nursalim.
Pasangan suami istri ini bersama Syafruddin Arsyad Temenggung selaku Ketua BPPN melakukan proses Pemenuhan Kewajiban Pemegang Saham BDNI selaku Obligor BLBI.
"Kami mengumumkan penghentian penyidikan terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan tersangka Sjamsul Nursalim dan Itjih Ursalim," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Alexander menyebut penghentian kasus ini sudah sesuai dengan Pasal 40 Undang-Undang KPK. Sebagai bagian dari penegak hukum, maka dalam setiap penanganan perkara KPK memastikan akan selalu mematuhi aturan hukum yang berlaku.
"Penghentian penyidikan ini sebagai bagian adanya kepastian hukum dalam proses penegakan hukum sebagaimana amanat pasal 5 UU KPK, yaitu dalam menjalankan tugas dan wewenangnya KPK berasaskan pada asas kepastian hukum," ujarnya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan pengusaha Sjamsul dan istrinya, Itjih Nursalim sebagai tersangka kasus korupsi BLBI. Diduga, Sjamsul dan istrinya terlibat korupsi bersama bekas Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung.
Berita Terkait
-
Geledah DPR hingga Rumdin Aziz Syamsuddin, Ini Barbuk yang Disita KPK
-
Kasus Ditjen Pajak, KPK Cecar Angin Prayitno Soal Penerimaan Sejumlah Uang
-
Rumah Dinas Azis Syamsuddin Digeledah, KPK Angkut 2 Koper
-
Geledah Ruangan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, KPK Total Bawa 5 Koper
-
KPK Geledah Rumah Dinas Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir