Suara.com - Pembatasan pengunjung di Pasar Tanah Abang, oleh pemerintah DKI Jakarta, dikeluhkan sejumlah pedagang. Bagi mereka seharusnya jelang perayaan Idul Fitri seperti saat ini adalah momentum untuk memperbaiki perekonomian, setelah sempat tersendat pada tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
Herman, salah satu pedagang baju perempuan di Pasar Tanah Blok B, mengatakan aturan pemerintah DKI Jakarta yang membatasi pengunjung sangat menyulitkannya.
"Sekarang dipersulit dengan aturan menjaga protokol Kesehatan. Menurutnya saya ya, kurang masuk akal," kata Herman saat ditemui Suara.com di kios miliknya, Senin (3/5/2021).
Menurutnya pembatasan pengunjung lewat penutupan akses transportasi KRL ke Pasar Tanah Abang pada pukul 15.00 WIB dan 17.00 WIB, serta aturan sistem buku tutup, otomatis mempengaruhi pendapatannya. Dia menganggap aturan itu sama mematikan mata pencariannya.
"Ada sidak itu, (jadi) transportasi enggak nyampe sampai sini, ya sama aja memutuskan penghasilan kami di sini," tegasnya.
Padahal kata dia, jelang Idul Fitri tahun ini perlahan pendapatannya mulai membaik, jika dibanding tahun sebelumnya. Karenanya Herman menyayangkan keputusan pemerintah DKI Jakarta itu, yang menurutnya diadakan.
"Kenapa enggak dari awal kalau mau diperketat, kenapa harus pas begini (pembeli meningkat) bikin aturan baru, pas waktunya begini bikin aturan baru," ujar Herman.
Keluhan yang sama juga diungkapkan Hanggika, pedagang baju koko. Menurutnya pada saat ini pendapatannya sudah membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau tahun sebelumnya kami malah hampir nggak dagang, tahun ini sudah mulai membaik, walau tidak seperti sebelum pandemi," kata Hanggika.
Baca Juga: Sempat Penuh Sesak, Begini Kondisi Stasiun Tanah Abang saat Ini
Namun, karena adanya aturan pembatasan pengunjung pasar, dia mengatakan bakal mempengaruhi pendapatannya.
"Berpengaruh sekali, ini dibanding kemarin terbilang sepi," tutur dia.
Sebelumnya, Pasar Tanah Abang mengalami lonjakan pengunjung hingga mencapai 100 ribu orang. Guna mengantisipasi kerumunan massa, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberlakukan sistem buka tutup pasar, jika sudah penuh 50 persen pengunjung tidak boleh masuk gedung.
Penutupan pasar juga akan dibagi menjadi dua waktu, yakni pukul 16.00 WIB dan 17.00 WIB sehingga alur pengungjung keluar tidak bersamaan.
"Mulai sore ini pasar akan ditutup dibagi ada yang jam 4 dan jam 5 untuk menghindari keluar bersamaan," kata Anies Minggu kemarin.
Anies juga sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) agar KRL tidak mengangkut penumpang dari pada pukul 15.00 - 17.00 WIB mulai besok, untuk menghindari penumpukan di Stasiun Tanah Abang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing