Suara.com - Israel pada Selasa (11/5) pagi, melancarkan lebih banyak serangan udara terhadap Gaza, menghantam rumah loteng seorang komandan lapangan Hamas. Sebaliknya, militan Hamas menembakkan lebih dari 250 rudal ke Israel, menewaskan dua perempuan, korban pertama Israel dalam kekerasan ini.
Sekurangnya 28 warga Palestina, termasuk sembilan anak, dilaporkan tewas di Gaza.
Dengan kematian di Israel, bersama 10 orang yang mengalami luka-luka, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan para pejabat telah memutuskan untuk "meningkatkan baik kekuatan maupun serangan" di Jalur Gaza terhadap kelompok militan Hamas dan Jihad Islamis.
"Hamas sekarang akan mendapat hantaman yang tidak diperkirakannya," kata Netanyahu.
Hamas Senin menembakkan beberapa roket beberapa menit setelah batas waktu jam 6 sore, yang diberikannya kepada Israel untuk menarik pasukan keamanannya dari kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Bentrokan sering terjadi dalam beberapa hari terakhir di kompleks itu, yang oleh orang-orang Yahudi dianggap sebagai tempat suci mereka dan oleh Muslim dianggap sebagai lokasi suci ketiga.
Sementara ketegangan dan bentrokan bersenjata meningkat, militer Israel mengatakan akan mengirim pasukan bala bantuan ke perbatasan Gaza dan mengerahkan 5.000 tentara cadangan.
Selama beberapa dekade terakhir, pertempuran antara Israel dan Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, terkadang berlangsung selama beberapa hari. Tapi sekarang, Netanyahu memperingatkan, pertempuran bisa terus berlanjut. Seorang juru bicara militer Israel Selasa mengatakan kepada wartawan bahwa militer dalam "tahap awal" serangan terhadap sasaran Gaza.
Lebih dari 700 warga Palestina terluka dalam pertempuran di kota Yerusalem yang diperebutkan dan di seberang Tepi Barat. Ratusan penduduk di komunitas Arab di seluruh Israel melakukan protes semalam terhadap tindakan pasukan keamanan Israel baru-baru ini terhadap warga Palestina.
Netanyahu mengatakan Hamas sudah melampau batas dengan melakukan serangan roket. Tembakan ini diyakini sebagai yang pertama kalinya kelompok itu menembakkan roket ke arah Yerusalem sejak perang 2014.
Baca Juga: Aktris Terkenal Palestina Ditembak Polisi Saat Ikut Demo Melawan Israel
“Israel akan merespon dengan sangat keras. Kami tidak akan menolerir serangan terhadap wilayah kami, ibu kota, warga negara dan tentara kami. Siapapun yang menyerang kami akan membayar harga yang mahal, ” katanya.
Seorang juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida, mengatakan serangan roket itu merupakan tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai "kejahatan dan agresi" Israel di Yerusalem. (Sumber: VOA Indonesia)
Berita Terkait
-
Aktris Terkenal Palestina Ditembak Polisi Saat Ikut Demo Melawan Israel
-
Ini Maamoul, Sajian Kue Kering Lebaran Khas Warga Palestina
-
Serangan Dini Hari, Hamas Gempur Israel dengan Ratusan Roket
-
DPR Komisi I Kutuk Keras Serangan Militer Israel ke Palestina saat Ramadan
-
Hati Achraf Hakimi Remuk Lihat Konflik Israel-Palestina
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
Terkini
-
Biar Tak Cuma Jadi Wacana, Menperin Usul Mobil Nasional Masuk PSN
-
Siap Produksi Massal 3 Tahun Lagi, Prabowo Wajibkan Pejabat Pakai Mobil Buatan Dalam Negeri
-
Bahlil Kenang Masa Kuliah Pernah Busung Lapar: Program Makan Bergizi Gratis Itu Mulia!
-
Modus Baru, Wanita Ini Berulang Kali Tipu Warung Beli Gas Pakai Modus Anak Tetangga
-
Bahlil Ajak Golkar Konsolidasi Total: Kalau Belum Bisa Solid, Jangan Bikin Gerakan Tambahan!
-
Setahun Prabowo Memimpin, Amnesty Internasional Soroti Kembalinya Wajah Militerisme di Pemerintahan
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo