Suara.com - PT KAI Commuter tetap mengoperasikan perjalanan Kereta Rel Listrik atau KRL di wilayah Jabodetabek dan Yogya-Solo pada libur nasional dan cuti bersama hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Namun, KAI Commuter tetap membatasi layanan operasional perjalanan KRL Commuter Line dari segi frekuensi perjalanan maupun jam operasional sesuai dengan aturan transportasi yang berlaku selama lebaran.
"Untuk operasional pelayanan perjalanan KRL Commuter Line Jabodetabek selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, KAI Commuter tetap mengoperasikan pelayanan perjalanan KRL mulai pukul 04.00 - 20.00 WIB, dengan total 886 perjalanan KRL setiap harinya," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya, Rabu (12/5/2021).
Selama pembatasan operasional ini, KAI Commuter juga menerapkan pembatasan pengguna yang akan naik dan turun di Stasiun Tanah Abang.
Mulai pukul 15.00 - 19.00 WIB Stasiun Tanah Abang tidak melayani pengguna yang hendai naik dan turun di Stasiun tersebut dan hanya melayani pengguna KRL yang transit untuk berpindah relasi KRL di stasiun tersebut.
Sedangkan untuk perlayanan perjalanan KRL lintas Tanah Abang - Maja/Rangkasbitung, selama pembatasan operasional ini Stasiun Rangkasbitung, Citeras dan Maja tidak melayani naik-turun pengguna KRL. Untuk perjalanan KRL pada lintas tersebut hanya sampai Stasiun Tigaraksa/Cikoya saja.
Pada pelayan perjalanan KRL Yogya-Solo selama hari libur tersebut, KAI Commuter tetap mengoperasikan pelayanan perjalanan KRL Yogya-Solo sebanyak 20 perjalanan per harinya, dengan jadwal operasional mulai pukul 05.00 - 19.10 WIB pada Stasiun pemberangkatan awal.
Sementara untuk operasional pelayanan perjalanan KA Lokal Prambanan Ekspres (Prameks) relasi Yogyakarta-Kutoarjo PP tetap mengoperasikan 8 perjalanan perharinya, mulai pukul 05.15 WIB hingga pukul 17.35 WIB.
Hingga tanggal 11 Mei 2021, KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek perharinya selama pembatasan layanan operasional perjalanan KRL Commuter Line Jabodetabek yang berlaku mulai 6 Mei lalu sebesar 358,580 orang, atau turun 9 persen dari rata-rata volume perhari dalam operasional normal selama bulan puasa (13 April - 5 Mei 2021) yang mencapai 394.756 orang.
Untuk rata-rata volume pengguna KRL Yogya-Solo perharinya selama bulan puasa sebelum pemberlakuan pembatasan operasional (13 April - 5 Mei 2021) sebanyak 4,288 orang, sedangkan rata-rata volume pengguna KRL Yogya-Solo perhari pada masa pembatasan operasional yang dimulai 6 Mei lalu adalah sejumlah 3,363 orang atau turun 22 persen.
Baca Juga: Libur Lebaran 2021, Ini Daftar Operasional Transportasi DKI Jakarta
Dalam layanan selama masa angkutan lebaran ini, KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengguna pada masa pembatasan mobilitas ini, dan menghimbau untuk tetap mengikuti dan mendukung peraturan baik dari pemerintah pusat maupun daerah setempat dalam mengcegah penyebaran Covid-19 melalui pembatasan mobilitas masyarakat.
KAI Commuter juga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelayanannya dan mewajibkan seluruh pengguna jasanya untuk selalu menerapkan 3M, memakai masker kain minimal tiga lapis atau menggunakan masker kesehatan, menjaga jarak antar pengguna, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan KRL.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
Bagaimana Krisis Iklim Membuat Hutan Dunia Kehilangan Kemampuannya Menyerap Karbon?
-
Sultan Muhammad Salahuddin, Pahlawan Nasional Baru dari Bima!
-
Bagaimana Sistem Agroforestri Menghidupkan Kembali Lahan Bekas Tambang di Malang?
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Polda Ungkap Alasan Prosesnya Lama!
-
Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?
-
Sita 723 Bukti Termasuk Ijazah Jokowi, Kapolda Metro Sebut Analisis Roy Suryo dkk Menyesatkan Publik
-
Fakta Baru Kasus Terapis Anak Tewas di Pasar Minggu, Korban Pakai Identitas Kakaknya buat Kerja
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla