Suara.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan alasan anjloknya testing beberapa hari ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Doni mengatakan pemeriksaan menurun drastis akibat banyaknya petugas laboratorium yang libur lebaran, dan hal itu menurutnya bisa dimaklumkan.
"Pemeriksaan spesimen dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan. Mungkin saja terjadi karena libur Idul Fitri sehingga banyak petugas laboratorium yang harus beristirahat," kata Doni dalam Rapat Koordinasi Satgas Covid-19, Minggu, (16/5/2021).
Dia meminta, para petugas laboratorium bisa bersiap kembali bekerja karena ada potensi lonjakan kasus Covid-19 setelah libur lebaran.
"Besar harapan kami untuk semuanya petugas laboratorium dan petugas pendukung lainnya agar bisa mempersiapkan diri, sehingga pemeriksaan spesimen kembali normal seperti minggu sebelumnya," ucapnya.
Diketahui, pemeriksaan spesimen menurun drastis sejak hari H Idul Fitri 13 Mei 2021 yang hanya memeriksa 31.550 spesimen.
Angka itu terus merosot, pada Jumat (14/5/2021) tercatat hanya 18.540 spesimen, Sabtu (15/5/2021) hanya 29.587 spesimen, dan Minggu (16/5/2021) hanya 37.473 spesimen.
Rata-rata Satgas Covid-19 selama ini bisa memeriksa 50 ribu spesimen sehari, sementara Presiden Joko Widodo menargetkan pemeriksaan 30 ribu spesimen per hari.
Baca Juga: Bertambah 194 Kasus, 13.198 Warga Kepri Terpapar Covid-19
Berita Terkait
-
Update 16 Mei: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 3.080 Jadi 1.739.750 Orang
-
Bertambah 194 Kasus, 13.198 Warga Kepri Terpapar Covid-19
-
Doni Monardo Ancam Tutup Tempat Wisata yang Melebihi Kapasitas
-
Ketua Satgas Covid-19 Ancam Tutup Objek Wisata yang Melebihi Kapasitas
-
Hari Ketiga Lebaran, 2.385 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Dukung KLHK, NHM Laksanakan Aksi Bersih-bersih Serentak World Cleanup Day 2025 bersama Mitra Lokal
-
Sejak 2003, Haji Robert Konsisten Membina Ribuan Santri Penghafal Qur'an
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
-
Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!
-
Tragedi Minggu Pagi, Atap Gedung Rp120 Miliar KPT Brebes Ambruk, Warga dan Pekerja Jadi Korban
-
11 Buku Pendemo Disita, Dandhy Laksono Kritik: Bukti Polisi Tidak Membaca
-
Panglima TNI Ungkap Alasan RI Butuh Tank Harimau, Senjata Pamungkas Penjaga Kedaulatan
-
Kinerja DPR Banyak Dikritik, Adian Napitupulu: Terbelenggu Aturan Sendiri
-
'Kekuatan Siluman' di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Dino Patti Djalal Bongkar 3 Kejanggalan
-
Beda Biaya Kuliah Gibran di UTS Insearch Sydney vs MDIS Singapura, Bak Langit Bumi