Suara.com - Pemerintah memulai Program Vaksinasi Covid-19 gelombang ketiga, dengan target sasaran masyarakat yang rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan vaksinasi akan menyasar masyarakat yang rentan dari aspek geospasial adalah mereka yang tinggal di zona merah dan oranye corona.
"Artinya mereka yang tinggal pada daerah yang secara geografis memiliki angka kejadian covid-19 yang tinggi atau cenderung tidak terjadi penurunan," kata Nadia dalam jumpa pers virtual, Selasa (18/5/2021).
Sementara dari aspek sosial dan ekonomi, Nadia mengatakan mereka yang masuk dalam kelompok ini adalah masyarakat umum yang secara sosial-ekonomi kurang beruntung.
"Artinya tentu yang ekonominya ke bawah, ya kemudian secara sosial ini juga kurang beruntung ini yang kita dahulukan. Termasuk tadi kelompok-kelompok ditanya orang dengan disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)," ucapnya.
Menurut Nadia, vaksin yang digunakan tetap sama dengan gelombang satu dan dua, yakni menggunakan vaksin program pemerintah yang saat ini tersedia yaitu Vaksin Sinovac dan Vaksin AstraZeneca.
"Nanti di bulan Juni-Juli ada merek vaksin lain yaitu vaksin Novavax dan Pfizer, itu juga akan kita gunakan jadi ini adalah kita sebut vaksin Covid-19 tanpa kita lihat mereknya dan masyarakat tidak perlu khawatir karena semua merek vaksin itu sama baiknya," sambungnya.
Nadia menambahkan, Program Vaksinasi Covid-19 gelombang ketiga ini sebenarnya sudah dimulai di beberapa daerah sejak April 2021, namun akan diperluas secara nasional mulai Mei 2021.
Diketahui, total sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 yang terdiri dari kelompok tenaga kesehatan, lansia, dan petugas pelayan publik ada sebanyak 40.349.049 orang.
Baca Juga: Pengertian Vaksin Gotong Royong, Syarat, dan Harga Resmi dari Pemerintah
Jumlah nakes yang sudah divaksin dosis pertama ada 1.502.772 orang (102,32 persen) dan dosis kedua sebanyak 1.369.379 orang (93,23 persen) dari total 1.468.764 sasaran.
Jumlah nakes yang sudah divaksin dosis pertama ada 2.803.387 orang (13,01 persen) dan dosis kedua sebanyak 1.859.645 orang (8,63 persen), masih jauh dari total 21.553.118 sasaran.
Lalu Jumlah petugas publik yang sudah divaksin dosis pertama ada 9.496.079 orang (54,80 persen) dan dosis kedua sebanyak 5,837,264 orang (33,69 persen) dari total 17.327.167 sasaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada