Suara.com - Pasukan Israel merilis video kokpit dari misi pemboman yang dibatalkan karena anak-anak terlihat di daerah sasaran di Gaza.
“Memerangi organisasi teroris yang beroperasi di wilayah sipil tidaklah mudah. Saksikan pilot IDF membatalkan serangan karena ada anak-anak di sana," kata IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dalam cuitannya, dilansir dari laman New York Post, Rabu (19/5/2021).
Rekaman dari kokpit itu mendapatkan kritikan bahwa militer seharusnya tidak membedakan antara target musuh dan warga sipil Palestina.
"Seorang komandan dalam kendali misi terdengar memerintahkan pilot untuk memeriksa apakah ada anak-anak di sana," dikutip New York Post dari Jerusalem Post.
“Mereka bergerak terlalu cepat, tidak mungkin anak-anak,” jawab pilot.
"Mungkin ada anak-anak di sini, kami menghentikan semuanya,” kata komandan.
Pilot kemudian mencatat bahwa ada yang besar dan ada yang kecil.
Komandan kemudian membatalkan serangan.
"Kami tidak akan meneruskan kemungkinan bahwa mereka adalah anak-anak," katanya.
Baca Juga: Tampilan Gaza di Google Maps Terlihat Buram, Terungkap Ini Alasannya
Cuplikan video itu dirilis sehari setelah juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan kepada wartawan bahwa militer sedang menyelidiki kematian sedikitnya 42 warga Palestina, termasuk apa yang dikatakan pejabat Gaza adalah 16 perempuan dan 10 anak-anak, dalam serangan udara.
IDF menggunakan taktik "Mengetuk Atap" yang memperingatkan daerah-daerah berpenduduk sebelum serangan yang direncanakan, memberikan kesempatan kepada warga sipil untuk mengevakuasi daerah tersebut tepat waktu, Jerusalem Post melaporkan.
Pada Minggu (16/5/2021), Israel berbagi intelijen dengan AS yang menunjukkan bagaimana Hamas beroperasi di dalam gedung 12 lantai satu gedung dengan The Associated Press dan outlet media lainnya.
Serangan udara Israel menghancurkan gedung tinggi itu, yang diklaim oleh AP tidak diketahui sebagai tempat tinggal anggota kelompok teror tersebut.
Berita Terkait
-
Sejarah Palestina: Konflik, hingga Dampaknya bagi Dunia Internasional
-
Diiringi Pekik Takbir, Massa Bakar Replika Bendera Israel
-
Terbitkan Surat, Bupati Karanganyar Ajak ASN Galang Dana untuk Palestina
-
Minta Umat Islam Tak Benci Israel, Cak Nun: Kita Salat Sebut Tokoh Yahudi
-
Massa Bakar Replika Bendera Israel, Pekik Takbir Bergemuruh di Kedubes AS
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank