News / Internasional
Rabu, 19 Mei 2021 | 08:09 WIB
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)

Demonstrasi Paludan sering diwarnai aksi bakar, robek, atau mencemarkan Al-Quran, namun dirayakan sebagai latihan kebebasan berbicara.

Garis keras partai Paludan, yang juga etno-nasionalis dan anti-Islam, nyaris tidak memenuhi ambang batas parlemen di Denmark pada 2019. Sejak itu, Paludan telah mengukuhkan kewarganegaraan Swedia dan bergabung dengan Alternatif untuk Swedia.

Load More