Suara.com - Satu tulisan pada poster demonstran pro-Palestina di Eropa, viral di media sosial. Poster itu bertuliskan, "Anak Palestina: Kami kini salat 6 kali sehari, Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib, Isya, dan Jenazah."
Tulisan pada poster tersebut mengiaskan kerusakan psikologis anak-anak Palestina yang setiap hari harus berhadap-hadapan dengan militer Israel.
Selain psikologis, tak jarang pula anak-anak Palestina harus menghadapi maut tatkala militer Israel melakukan aksi agresi.
Terbaru, sedikitnya 60 anak Palestina di Jalur Gaza meninggal dunia akibat area tempat mereka tinggal dan bermain dibombardir militer Israel.
Jumlah itu dilansir ReliefWeb, lembaga pelayanan informasi kemanusiaan milik Kantor Koordinasi Persatuan Bangsa-Bangsa untuk Urusan Humanitarian (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA).
“Setiap kali ada serangan udara, kami menjadi takut," kata Khaled, bocah Palestina berusia 10 tahun yang tinggal di Gaza kepada organisasi Save The Children seperti dikutip dari ReliefWeb, Selasa (19/5/2021).
Khaled mengatakan, setiap kali dirinya mencoba keluar, akan terhenti pada pintu depan karena terdapat serangan udara Israel. Ia akhirnya terpaksa berlari ke dalam rumah secepatnya.
Ia memberikan kesaksian, "Setiap kali saya meletakkan kepala di atas bantal, ada serangan udara lain dan saya bangun dengan ketakutan."
Direktur Save The Children di wilayah Palestina, Jason Lee, mengungkapkan sedikitnya 60 anak Palestina terbunuh di Gaza dalam sepekan terakhir.
Baca Juga: Melihat Palestina Diserang Israel, Zaskia Adya Mecca Merasa Tersayat
"Berapa banyak lagi keluarga harus kehilangan anak tercinta mereka, sebelum komunitas internasional bertindak menghentikan Israel?" kata Jason Lee.
Berdasarkan laporan timnya, Jason Lee mengungkapkan tim medis di Gaza kesulitan merawat korban pemboman, termasuk anak-anak, karena jaringan listrik rusak.
Pasokan bahan bakar, yang merupakan satu-satunya sumber tenaga listrik di Jalur Gaza, kian menipis. Sementara Israel telah memblokade perbatasan tempat masuknya bahan bakar ke Gaza.
Save the Children memperingatkan akan adanya tiga guncangan terhadap warga sipil di Gaza. Pertama, pemboman Israel yang terus berlanjut, akan merusak fasilitas kesehatan dan infrastruktur sehingga warga Gaza akan sulit mendapat pasokan hidup.
Kedua, anak-anak Gaza yang sakit kritis dan terluka tidak dapat meninggalkan daerah itu untuk mendapatkan perawatan lebih memadai.
"Kesemua layanan publik di Gaza kini berada di tepi jurang kehancuran. Belum lagi kini kita menghadapi wabah covid-19. Persediaan medis sangat terbatas karena blokade," kata Jason.
Berita Terkait
-
Melihat Palestina Diserang Israel, Zaskia Adya Mecca Merasa Tersayat
-
Cak Nun Sebut Israel Takut dengan Orang Jawa, Ini Alasannya
-
Penyerang Israel Kembali Edit Bendera Palestina, Pogba Jadi Sasaran
-
Israel Hina Al Quran Surah Al Fil saat Bombardir Gaza Palestina
-
Zaskia Adya Mecca Ajarkan Kemanusiaan ke Anak Lewat Tragedi Palestina
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik