Suara.com - Pemerintah Israel kembali menuai kritik, setelah akun Twitter resmi mereka mengunggah simbol atau emoji roket, di tengah agresi militer atas warga Gaza Palestina.
Menyadur The Independent, Rabu (19/5/2021), akun resmi pemerintah Israel, yang dikelola kementerian luar negeri, mengunggah ratusan emoji roket pada hari Senin (17/5).
Pihak Israel mengatakan, ratusan emoji tersebut mengacu pada jumlah roket yang ditembakkan militan Hamas dan melukai warganya.
"Hanya untuk memberi Anda semua perspektif, [emoji roket] ini adalah jumlah total roket yang ditembakkan ke warga sipil Israel," tulis akun tersebut.
"Masing-masing roket ini dimaksudkan untuk membunuh. Jangan salah. Setiap roket punya alamat. Apa yang akan Anda lakukan jika alamat itu milik Anda?" sambungnya.
Namun, unggahan tersebut justru banyak mendapat kritik dari warganet. Banyak yang mengatakan unggahan tersebut tidak sensitif dan kejam.
Bahkan, ada seorang warganet yang membalasnya dengan mengirimkan emoji bayi sebagai balasan.
"Ini adalah jumlah total anak-anak Palestina yang terbunuh oleh pemboman Israel di Gaza dalam seminggu terakhir: 58," tulisnya.
Warganet lain justru mempertanyakan keaslian akun tersebut dan menyebutnya akun meme. "Saya yakin ini adalah akun meme."
Baca Juga: Dituding Pro Israel, Haikal Hassan: Yang Bela Israel Orang Gila dan Murtad
Louis Fishman, profesor di Brooklyn College, City University of New York, juga ikut mengkritik postingan Twitter Israel.
Prof Fishman mengatakan Israel "telah kehilangan front diplomatik dalam perang ini". "Sekarang tinggal emoji. Sungguh menyedihkan," tambahnya.
Setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu mengisyaratkan terus melanjutkan konflik dengan Hamas, ledakan mengguncang kota dari utara ke selatan selama 10 menit.
Militer Israel mengatakan telah menyerang rumah sembilan komandan Hamas di seluruh Gaza.
Tidak ada laporan tentang korban luka akibat serangan tersebut dan hanya ada sedikit informasi tentang kerusakan yang ditimbulkan.
Setidaknya 213 warga Palestina tewas dalam serangan udara sejauh ini, termasuk 61 anak-anak, dengan lebih dari 1.400 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting