Suara.com - Kata-kata terakhir yang biasa diucapkan sebagai salam perpisahan bertebaran di Facebook kala konflik Gaza terjadi. Warga-warga yang menjadi korban perang itu merasa, ini adalah akhir dari hidupnya.
Menyadur Al Jazeera Minggu (23/05), salah satu remaja Gaza yang mengucapkan salam perpisahan adalah Ibrahim al-Talaa yang berusia 17 tahun. Ia dan keluarganya tinggal di kamp Ughazi, di tengah Jalur Gaza yang berkonflik.
Ia menceritakan bagaimana rudal menghancurkan lingkungannya tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ibrahim juga mengatakan suara bom dan ledakan sangat menakutkan hingga ia tak bisa lagi menggambarkan situasinya.
"Saat bom jatuh dan menutup dengan berat, rumah itu bergetar seolah-olah akan menimpa kepala kami… Saraf saya runtuh dan hampir menangis, tetapi saya mencoba menahan diri, untuk memberi kekuatan pada keluarga saya."
"Adik perempuan saya menangis dalam diam. Saya memeluknya sebentar, mencoba menghiburnya. Saya membawakannya segelas air dan mencoba mengurangi rasa takutnya, meskipun saya sangat takut."
Remaja ini mengatakan, keluarganya kerap berkumpul dalam satu ruangan semenjak konflik dimulai, hanya untuk memastikan mereka akan selamat bersama atau mungkin, mati bersama.
"Saat mendengar suara bom semakin dekat dan beberapa ambulans datang, kami saling berpamitan, lalu kami berpelukan dengan hangat," kata Ibrahim.
Remaja itu kemudian menulis postingan perpisahan di Facebook. “Teman saya menelepon untuk memeriksa saya setelah postingan, itu dan saya mengatakan padanya bahwa saya mencintainya,” katanya.
"Sebagai seorang Palestina di Gaza, saya kehilangan hak sederhana saya untuk hidup dengan aman."
Baca Juga: Sebagai Tanda Perpisahan, Mitsubishi Siapkan Pajero Edisi Spesial
"Saya meminta teman saya untuk menyebarkan pesan bahwa saya tidak akan memaafkan orang dan presiden mana pun di dunia ini yang mendukung pendudukan Israel, melakukan normalisasi dengan mereka, atau bahkan tetap diam."
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif