Suara.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, mengatakan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan oleh KPK hingga berujung 51 pegawai dinyatakan dipecat justru memecah belah bangsa. Menurutnya, TWK tak buat masyarakat cinta terhadap bangsanya.
"Menurut saya tes wawasan kebangsaan (TWK) dengan model seperti sekarang bukan dalam rangka membuat orang lebih mencintai bangsa, yang ada memecah belah kita," kata Ray dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (29/5/2021).
Ray mengatakan, dengan adanya sejumlah pertanyaan kontroversial di dalam TWK terhadap pegawai KPK malah mengkotak-kotakan agama tertentu.
"Ini tujuannya apa dengan tes wawasan kebangsaan?. Kalau saya qunut kalo saya nggak qunut apa akan lebih mencintai negara?. Jadi bukan hanya akan membuat agama tertentu bahkan aliran agama tertentu seolah olah dibedakan," tuturnya.
Menurut Ray jika ingin mengetahui seseorang pancasilais atau tidak, seharusnya dilihat dari tindakannya bukan kepada cara pandangnya. Ia menilai hal itu harus dibenahi.
"Pikiran orang bisa bermacam-macam terhadap pancasila tetapi mereka adalah pancasilais karena yang diukur bukan soal sebagaimana mereka memahami pancasila yang diukur itu adalah tindakan mereka apakah tindakan mereka betul-betul mencerminkan pemahaman yang kita anut pancasila atau tidak. Ini yang harusnya dilihat," tandasnya.
51 Pegawai KPK Dipecat
Sebelumnya Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengumumkan 24 pegawai KPK yang tidak lolos TWK masih bisa masuk bagian KPK dengan menjalani pembinaan bela neara dan wawasan kebangsaan. Sedangkan 51 pegawai lainnya sudah tamat kesempatan untuk mengabdi di KPK.
Dalih Alexander, pimpinan KPK paham pegawai KPK itu wajib yang berkualitas. Makanya KPK berusaha membangun SDM yang variabelnya bukan cuma kemampuan per individu tapi juga variabel pegawai KPK mesti cinta pada NKRI, Pancasila, UU dan pemerintahan yang sah, serta terbebas dari paparan radikalisme dan organisasi terlarang.
Baca Juga: Penyidik KPK Tak Lolos TWK Bongkar Posisi Harun Masiku: Ada di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan