Suara.com - Saiful Mujani Research Center (SMRC) melakukan survei terkait sikap publik nasional terhadap konflik Israel dan Palestina. Survei yang bersifat nasional ini dilakukan pada 18-21 Mei 2021 dan 25-28 Mei 2021 dengan menggunakan telepon. Pengambilan sampel dilakukan kepada 1.201 responden yang ditarik secara random atau acak dengan margin error sekitar +/-2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam temuan survei SMRC, 88 persen masyarakat Indonesia secara umum mengetahui adanya konflik antara Israel dan Palestina. Dari jumlah tersebut, 71 persen masyarakat Indonesia menyatakan bahwa Israel adalah pihak yang bersalah dalam konflik yang melibatkan dua negara tersebut.
"Masyarakat 71 persen mengatakan bahwa yang bersalah dalam konflik ini adalah pihak Israel. Yang mengatakan Palestina sebagai pihak bersalah cuma 3 persen yang menilai pihak palestina yang bersalah. Ada 5 persen yang menilai keduanya bersalah. Yang tidak menjawab 21 persen," ujar Ade dalam jumpa pers.
Responden juga ditanyakan apakah konflik Israel dan Palestina adalah konflik antara orang Yahudi dan umat Islam.
Hasilnya 65 persen masyarakat Indonesia setuju jika pemicu konflik antara Israel dan Palestina adalah pertentangan antara orang Yahudi dan orang Islam. Sedangkan 14 persen menjawab tidak setuju dan yang tidak menjawab atau tidak tahu 22 persen.
"Konfliknya bukan lagi persoalan antara Israel melawan Palestina, tetapi antara orang Yahudi yang diwakili Israel dan Palestina yang mewakili Islam. Jadi pertentangannya berbasis agama, bukan pertentangan konflik hubungan antar negara atau antar wilayah. Mayoritas mengatakan ini konflik antara Yahudi dan Islam," ucap Ade.
Responden kembali ditanyakan terkait opsi pertama, Negara Palestina dan Israel harus diakui dan hidup berdampingan. Opsi kedua, Israel tidak boleh diakui karena berdiri di atas tanah Palestina.
Kata Ade sebanyak 35 persen masyarakat Indonesia menyatakan setuju dengan opsi 1. Kemudian 41 persen memilih opsi 2.
"35 persen yang setuju dengan opsi bahwa negara Palestina dan negara Israel diakui adanya dan hidup berdampingan dan ada 41 persen yang setuju dan opsi bahwa negara Israel tidak boleh diakui adanya karena berdiri di atas Palestina. Yang tidak punya sikap 24 persen. Angkanya tidak terlalu jauh antara opsi 1 dan 2, tetapi yang lebih tinggi opsi 2. Namun ini bukan mayoritas, karena angkanya masih dibawah 50 persen," sambungnya.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Difitnah Gelapkan Donasi Palestina, MUI Angkat Bicara
Berita Terkait
-
Soal Dugaan Ustaz Adi Hidayat Gelapkan Dana Palestina, Ini Tanggapan MUI
-
Ustadz Adi Hidayat Blak-blakan soal Laporkan Tuduhan Gelapkan Donasi Palestina
-
Soal Gencatan Senjata Israel-Palestina, Pemerintah RI Puji Peran Presiden AS Joe Biden
-
Viral Video Anak-anak Sekolah Kompak Kibarkan Bendera Palestina, Tuai Perdebatan Publik
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!