Suara.com - Kisah seorang wanita yang biaya pernikahan anaknya dipinjam oleh teman dan tak dikembalikan viral di media sosial.
Dalam sebuah unggaha akun Twitter @SeputarTetangga yang dibagikan pada Senin (31/5/2021) sang anak menceritakan detail kejadian penipuan yang dialami oleh ibunya.
Uang senilai kurang lebih 100 juta rupiah itu dipinjam oleh teman sang ibu, namun tanpa bukti atau perjainjian hitam di atas putih. Meskipun begitu, wanita tersebut tetap percaya meski hanya dengan jaminan foto KTP dan bukti chat.
Pihak peminjam disebut sudah mentransfer sebanyak tiga kali, masing-masing 30 juta, 20 juta, dan 18 juta. Namun karena ATM hilang wanita tersebut tak sempat mengecek saldo, dan langsung percaya dengan bukti transfer yang dikirimkan.
Ketika diminta mengirim lewat rekening sang anak, kedok si peminjam terbongkar. Ia mengirim struk palsu yang diunduh dari mesin pencarian dan diedit.
"Terus kemarin nyicil lagi 15 juta ke rekening aku, eh ku tunggu 2 hari nggak masuk. Di situ aku mulai curiga, ternyata dia kirim struk palsu ambil di google terus diedit," tulis sang anak dalam curhatnya kepada admin @SeputarTetangga.
Kekesalan ibu dan anak itu semakin memuncak ketika mereka menyadari tiga struk bukti transfer yang dikirim sebelumnya juga palsu.
Sayangnya, ketika pihak peminjam diberi tahu bahwa struk-struknya palsu, ia justru marah dan mencaci maki wanita tersebut.
Sang anak berniat untuk melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib. Ia sangat sedih dan kecewa karena uang yang dipinjam itu akan digunakan untuk biaya pernikahannya yang sebentar lagi akan digelar.
Baca Juga: Ayah Tak Sengaja Belanja Online, Keluarga Puyeng Tetiba Disuruh Bayar Jutaan
Menanggapi kejadian tersebut, para warganet lantas menuliskan beragam komentar. Sebagian besar dari mereka memberikan solusi agar maslah tersebut segera teratasi.
"Laporin aja, pemalsuan itu jatuhnya," tulis warganet dengan akun ngimpikau.
"Yang dilaporin bukan utangnya tapi penipuannya," tulis warganet lain dengan akun birurotan.
"Bisa aja si dari bukti chatan ibu mu sama si yang ngutang. Terus juga sama bukti mutasi buku bank. Kan ketauan apa dia ngirim uang ke ibumu atau nggak. Intinya chatan jangan dihapus aja nder," tulis warganet dengan akun MenaburAkhlak.
Beberapa warganet lain justru menyoroti bukti transfer yang dikirim oleh pihak yang berhutang. Mereka mencermati beberapa kejanggalan.
"Kalau sekali lihat emg kaya beneran tapi dilihat berkali-kali baru kelihatan itu editan. Tulisannya datar lurus aja nggak ngikutin lekukan kertasnya," tulis akun Blingblebee.
Berita Terkait
-
Emak-emak Kompleks Rumpi, Berujung Terperosok ke Hutan Mangrove
-
Viral Remaja Bawa Samurai ke Tengah Jalan, Warganet: Keciduk Juga Nangis
-
Pacaran 7,5 Tahun Dilayani Bak Suami, Emak-emak Rumpi di Depan Rumah
-
Mahasiswa Recoki Tetangga, Minta Dibuatkan Skripsi Gegara Tak Paham Buat Dokumen
-
Baju Pria Tertukar di Laundry, Dapat Celana Kulot Dicoba Jadi Mirip Hijaber
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting