Suara.com - Sebanyak lima orang wisatawan mengalami luka-luka akibat ambruk jembatan tempat berfoto pada destinasi wisata Geosite Kabui yang biasa disebut batu pensil di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat hingga membuat geger warga setempat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari operator wisata lokal dan masyarakat Raja Ampat, Selasa (1/6/2021), lima wisatawan tersebut melakukan perjalanan wisata ke Raja Ampat tidak menggunakan travel resmi tetapi menggunakan jalur ilegal untuk menghindari jumlah pungutan sesuai aturan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat.
Bahkan insiden yang terjadi pada 27 Mei 2021 pukul 12.15 WIT tidak dilaporkan kepada instansi terkait Pemkab Raja Ampat. Insiden tersebut seakan ditutupi dari publik dan juga instansi terkait pemerintah daerah.
Informasi tentang ambruk jembatan destinasi wisata batu pensil kabupaten Raja Ampat yang mengakibatkan lima orang wisatawan terluka itu, baru viral Senin (31/5) malam, setelah para operator wisata kabupaten Raja Ampat mendapatkan pengaduan salah satu wisatawan pengguna jasa travel ilegal tersebut yang merasa dirugikan dan pengaduan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui situs chse.kemenparekraf.go.id.
Pengaduan melalui situs chse.kemenparekraf.go.id membuat heboh masyarakat setempat, operator wisata lokal, pemandu wisata bahkan pemerhati pariwisata yang ada di kabupaten Raja Ampat sebab mereka berwisata ke Raja Ampat langsung dari Sorong tidak melapor kepada pemerintah daerah dan tidak menggunakan jasa masyarakat lokal sebagaimana aturan pemerintah daerah bagi pelaku usaha pariwisata yang beroperasi di wilayah tersebut.
Mengutip pengaduan dari wisatawan yang mengikuti tour tersebut kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui situs chse.kemenparekraf.go.id , antara lain melaporkan peristiwa robohnya dermaga tempat mereka berfoto sehingga kejadian tersebut berdampak pada kerugian baik materil maupun immaterial .
Sementara itu, pemerhati pariwisata dan juga Tokoh Adat Raja Ampat, Dorteus Wanma di Waisai mengatakan sudah melakukan pengecekan kepada masyarakat pengelola destinasi dan juga pemkab bahwa pelaksanaan wisata tidak memenuhi syarat-syarat masuk ke Raja Ampat alias ilegal.
"Kami atas nama anak adat kabupaten Raja Ampat akan menuntut secara adat dan hukum pelaksana tour yang mengakibatkan ambruk jembatan destinasi wisata batu pensil karena tidak mengikuti aturan Raja Ampat menaikkan rombongan pada jembatan destinasi melebihi kapasitas," ujarnya. (Sumber: Antara)
Baca Juga: Indahnya 5 Momen Liburan Arie Kriting dan Indah Permatasari ke Raja Ampat
Berita Terkait
-
Telaga Biru Semin, Raja Ampatnya Jogja!
-
Hari ke-4 Pencarian, Basarnas Temukan Jenazah ABK di Perairan Raja Ampat
-
10 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi di Indonesia
-
Bali Hingga Raja Ampat Jadi Inspirasi Produk Kecantikan Perempuan Indonesia
-
Mirip Banget Raja Ampat, Objek Wisata Ini Ternyata Ada di Kampar Riau
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan