Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pengimplementasian dan membumikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi tugas semua elemen masyarakat di Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2021 di Semarang, Selasa, yang digelar secara daring dengan inspektur upacara Presiden Joko Widodo.
"Instruksi Presiden sangat jelas dan hanya satu, membumikan Pancasila. Membumikan itu menjadi tugas kita semuanya, seluruh elemen masyarakat agar Pancasila tidak menjadi konsep yang seolah-olah tidak bisa diimplementasikan. Itu sebenarnya pasti bisa dilakukan karena Pancasila digali dari nilai-nilai yang ada," kata Ganjar.
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan bahwa implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan tindakan-tindakan nyata misalnya terkait implementasi Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa bisa dilakukan dengan saling menghormati antaragama.
Begitu juga dengan Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat diwujudkan dengan saling membantu yang memerlukan.
"Yuk kita saling menghormati antaragama, jangan saling meniadakan, kemudian kita punya rasa, tenggang rasa, maka kemudian saling membantu apalagi dalam kondisi COVID-19 seperti ini, bantulah yang ada di sekitarnya. Itu contoh saja," ujarnya didampingi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Kemudian, lanjut Ganjar, dalam kondisi pandemi seperti sekarang, implementasi Sila Ketiga Persatuan Indonesia sangat diperlukan sebab nilai persatuan itu dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang kian beragam, baik dalam hal ideologi maupun ilmu pengetahuan teknologi, dan lainnya.
Nilai persatuan menjadi bekal untuk mewujudkan masyarakat yang bijaksana dan mengedepankan musyawarah sehingga bisa tercapai keadilan sosial bagi seluruhnya.
"Saya kira itu yang tadi menjadi catatan penting, maka narasi dan contoh baik musti dimunculkan, baik di dunia nyata maupun dalam dunia virtual sehingga masyarakat memiliki semangat yang baik," kata Ganjar. (Antara)
Baca Juga: Ketimpangan Tinggi, Rektor UGM: Implementasi Pancasila Masih Jauh dari Harapan
Berita Terkait
-
Ketum PP Muhammadiyah: Jauhi Politisasi Pancasila Demi Kepentingan Apapun!
-
Hari Lahir Pancasila, Haedar Nashir: Wujudkan Pancasila Jangan Berhenti di Seremonial
-
Ketimpangan Tinggi, Rektor UGM: Implementasi Pancasila Masih Jauh dari Harapan
-
Puan Maharani: Indonesia akan Terus Ada Selama Pancasila Ada di Hati Kita
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun