Suara.com - Seorang pendaki gunung dari China, Zhang Hong berhasil menorehkan sejarah baru sebagai pria buta pertama dari Asia yang berhasil menaklukan puncak gunung tertinggi dunia, Everest.
Pria 46 tahun ini mendaki Gunung Everest dari sisi Nepal dan berhasil menyelesaikan misinya pada 24 Mei bersama dengan tiga pemandu ketinggian tinggi dan kembali ke base camp pada hari Kamis.
"Tidak peduli apakah kamu cacat atau normal, apakah kamu kehilangan penglihatan atau tidak memiliki kaki atau tangan, tidak masalah selama kamu memiliki pikiran yang kuat, kamu selalu dapat menyelesaikan sesuatu yang orang lain katakan padamu. tidak bisa," kata Zhang kepada Reuters.
Menyadur CBC Kamis (03/06) Zhang lahir di kota Chongqing, Tiongkok barat daya dan kehilangan penglihatannya pada usia 21 tahun karena glaukoma.
Erik Weihenmayer, seorang pendaki gunung Amerika buta yang mendaki Everest pada tahun 2001 menjadi inspirasinya dan ia mulai berlatih di bawah bimbingan teman pemandu gunungnya Qiang Zi.
"Saya masih sangat takut, karena saya tidak bisa melihat di mana saya berjalan, dan saya tidak dapat menemukan pusat gravitasi saya, jadi terkadang saya jatuh," kata Zhang.
“Tapi saya terus berpikir karena walaupun sulit, saya harus menghadapi kesulitan itu, ini salah satu komponen pendakian, ada kesulitan dan bahaya dan inilah arti mendaki.”
Sementara itu, Nepal membuka kembali Gunung Everest pada bulan April untuk orang asing setelah ditutup tahun lalu karena pandemi COVID-19.
Baca Juga: Curhat Wanita Coba Tips Akupuntur di Rumah, Kulit Rusak dan Sempat Buta
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?