Suara.com - Dua pria ditangkap pihak berwajib setelah menampar Presiden Prancis Emmanuel Macroan dalam sebuah kunjungan ke restoran.
"Seorang pria memang mencoba memukul Presiden Republik," jelas Istana Élysée dalam sebuah pernyataan kepada CNN disadur Suara.com Rabu (9/6/2021).
"Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut pada saat ini. Pertemuan dengan kerumunan dan jabat tangan dilanjutkan. Perjalanan berlanjut." sambungnya.
Dua pria berusia 28 tahun, termasuk pria yang menampar Presiden Macron dan seorang lainnya yang menemaninya, ditahan polisi pada Selasa (8/6) pukul 13.45 waktu setempat.
Kantor kejaksaan kota Valence mengatakan kepada CNN jika kedua pria tersebut ditahan dengan dugaan kekerasan terhadap seseorang yang memegang otoritas publik.
Seorang jaksa penuntut umum di Valence, mengatakan kepada Dauphiné Liberé bahwa dua pria lokal berusia 28 telah ditangkap.
"Mereka tidak diketahui polisi. Satu dituduh memukul presiden Republik, yang lain menemaninya," kata Alex Perrin dikutip dari The Guardian.
Perin menambahkan penyelidikan sedang dilakukan oleh gendarmes Drôme. Orang yang dituduh melakukan kekerasan menghadapi denda 750 euro (Rp 13 Juta) jika terbukti bersalah.
Beberapa saat sebelum menampar Macron, pelaku juga sempat berteriak, "Montjoie! Saint-Denis!," seruan yang digunakan pada perang abad pertengahan yang digunakan oleh dinasti kerajaan Capetian, yang memerintah Prancis dari abad ke-10 hingga ke-18.
Baca Juga: Hasil Prancis vs Bulgaria: Kemenangan Les Bleus Dibayangi Cedera Benzema
Seruan tersebut juga dikenal luas di Prancis setelah ada di salah satu agedan film komedi fantasi 1993 Les Visiteurs, di mana seorang ksatria abad ke-12 dan pengawalnya secara ajaib melakukan perjalanan ke tahun 90-an dan menemukan diri mereka terpaut dalam masyarakat modern.
Insiden terisolasi
Presiden Macron mengecilkan insiden tersebut dan menyebutnya sebagai insiden terisolasi yang dilakukan oleh individu "ultra-kekerasan".
"Saya baik-baik saja. Kita harus menempatkan insiden ini, yang menurut saya merupakan peristiwa yang terisolasi, ke dalam perspektif," katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Dauphiné Liberé Selasa malam.
"Jangan biarkan peristiwa terisolasi, individu ultra-kekerasan ... mengambil alih debat publik: mereka tidak pantas mendapatkannya. ." tegasnya.
Berbicara di Majelis Nasional, Perdana Menteri Jean Castex mengeluarkan reaksi tegas atas peristiwa yang menimpa orang nomor satu di Prancis tersebut.
"Melalui kepala negara, itulah demokrasi yang telah ditargetkan," katanya dan disambut tepuk tangan meriah dari anggota parlemen dari semua jajaran.
"Demokrasi adalah tentang debat, dialog, konfrontasi ide, ekspresi ketidaksepakatan yang sah, tentu saja, tetapi dalam kasus apa pun itu tidak boleh berupa kekerasan, serangan verbal, dan bahkan lebih sedikit serangan fisik," tegas Castex.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menkum Sahkan PPP Kubu Mardiono, Bagaimana Nasib Agus Suparmanto?
-
Dana Hibah Jatim Rp2 Triliun Dikorupsi: KPK Periksa Kades dan Swasta!
-
Lagi, DPRD DKI Bongkar Parkir Liar di Atas Lahan Milik BUMD
-
Seminggu Lagi Terbit, Perpres MBG Bakal Terapkan Aturan Super Ketat untuk Dapur
-
Jokowi Beri Arahan ke PSI di Bali, Perkuat Sinyal Dirinya Adalah 'Bapak J' Ketua Dewan Pembina
-
Mahkamah PPP Ngotot Sebut Agus Suparmanto Ketum Sah: Tak Ada Dualisme!
-
Prabowo Pamer Kekuatan Puluhan Kapal Perang, Jet Tempur, dan Pasukan Khusus di HUT TNI ke-80
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
KPK 'Obok-obok' Rekening Ridwan Kamil Sekeluarga, Jejak Duit Korupsi BJB Ditelusuri Sampai ke Akar!