Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan lonjakan kasus positif corona usai libur Hari Raya Idul Fitri 2021 secara nasional naik sebesar 53,4 persen dalam tiga pekan.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode waktu yang sama pada lebaran tahun lalu yang mencapai 80,5 persen.
"Pada tahun ini kenaikan yang terjadi tidak setinggi tahun lalu, tahun ini terjadi kenaikan sebesar 53,4 persen pada tiga minggu setelah periode Idul Fitri," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Rabu (9/6/2021).
Lonjakan kasus pada tahun ini dikontribusikan oleh Jawa Tengah yang naik 120 persen, Kepulauan Riau naik 82 persen, Sumatera Barat naik 73 persen, DKI Jakarta naik 63 persen, dan Jawa Barat naik 23 persen.
"Jika dilihat lebih dalam, kenaikan pada tingkat provinsi tahun ini tidak sebesar tahun lalu, jika tahun lalu bisa mencapai 500 persen, tahun ini kenaikan paling tinggi hanya sebesar 120 persen," jelasnya.
Meski begitu, tahun ini Satgas mencatat terjadi peningkatan kasus yang besar di Kudus hingga 7.594 persen.
Disusul Jepara naik 682 persen, Sragen naik 338 persen, Kota Semarang naik 193 persen, dan Semarang naik 94 persen.
Wiku meminta antar daerah untuk saling berkoordinasi dan membantu jika terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di daerah sekitarnya.
“BOR yang tinggi dapat diturunkan dengan mengonversi tempat tidur biasa dengan tempat tidur untuk layanan Covid-19 atau bisa juga mentransfer pasien ke RS di wilayah terdekat,” ujar Wiku.
Baca Juga: Update 9 Juni: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 7.725, Kasus Aktif Tembus 100 Ribu
Wiku juga meminta semua pemerintah daerah di Jateng untuk melakukan antisipasi dengan penguatan 3T; testing, tracing, dan treatment agar lonjakan kasus dapat terkendali dengan baik.
Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro juga harus segera diaktifkan kembali dan segera lakukan mikro lockdown jika terdeteksi lonjakan kasus di satu lingkungan tertentu.
Berita Terkait
-
Tiga Pekan usai Lebaran, Kasus Covid-19 di Kudus Meroket 7.594 Persen
-
Selama Pandemi, Satgas Larang Guru yang Punya Komorbid Mengajar Sekolah Tatap Muka
-
Pemerintah Pusat Akan Bebankan Biaya Isolasi Mandiri di Hotel ke Anggaran Pemda
-
Gibran Santai Dikepung Covid-19 Daerah Sekitar: Yang Jelas Solo Aman
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?