Suara.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menyiagakan petugas Satpol PP di setiap desa dan kelurahan sebagai langkah untuk menangani lonjakan kasus penularan COVID-19 di wilayahnya.
"Inikan upaya yang dilakukan sebagai satgas COVID-19 dengan cara setiap anggota ditugaskan turun ke desa, untuk menekan laju kenaikan kasus COVID-19," ungkap Kasapol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah di Cibinong, Bogor, Selasa.
Menurut dia, jumlah personel yang dikerahkan yaitu 435 anggota, masing-masing disebar ke 416 desa dan 19 kelurahan yang ada di Kabupaten Bogor.
"Nantinya di wilayah kegiatan yang menciptakan kerumunan akan lebih terpantau dan lebih mudah ditindak karena setiap anggota diberi tanggung jawab satu desa," kata Agus.
Sementara, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro. Pengerahan Satpol PP menurutnya dilakukan untuk dapat melakukan pengawasan secara merata, mengingat luasnya wilayah Kabupaten Bogor, yakni 40 kecamatan.
"Sebetulnya jika kita abai, yang rugi diri kita sendiri, jadi saya tetap ingatkan terus masyarakat untuk patuhi protokol kesehatan terutama menggunakan masker," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia mencatat, angka penularan COVID-19 di wilayahnya kembali melonjak pada 10 Juni 2021 yakni sebanyak 95 kasus. Lonjakan terjadi setelah angkanya mulai landai sekitar 50 kasus hingga 60 kasus per hari.
Seperti pada Senin (14/6) malam, kasus penularan harian di Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 95 kasus baru. Selama pandemi, terdapat 18.836 kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor, dengan rincian 604 kasus berstatus aktif, 110 kasus meninggal dunia, dan 18.116 kasus sembuh.
Ade Yasin menduga bahwa lonjakan angka penularan COVID-19 di wilayahnya merupakan akibat libur panjang saat perayaan Idul Fitri lalu.
Baca Juga: Bertambah 9 Orang, Total 14 Pasien COVID-19 Isolasi Mandiri di Graha Wisata TMII
"Tadinya sempat melandai di angka sekitar 50an per harinya, tapi sekarang sudah mulai naik lagi ke angka 90an. Tingkat okupansi hunian di rumah sakit juga mulai naik, tadinya sebelum lebaran di angka 20 persen ke bawah sekarang hampir 50 persen," kata Ade Yasin. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan