Suara.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, menyatakan optimistis, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang baru, Luthfiyah Nurlaela, mampu menguasai persoalan di lingkungannya, dan mampu tingkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Saya yakin, tidak perlu waktu lama untuk belajar, dan kemudian melakukan pemetaan dan perombakan-perombakn mendasar dalam upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,” katanya saat membuka rapat koordinasi BPSDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, di BBLM Yogyakarta, Rabu (16/6/2021).
Gus Menteri, demikian ia kerap disapa, didampingi istri, Umi Lilik Nasriyah.
Menurutnya, apabila SDM Kemendes PDTT dikelola dengan benar, maka 5-10 tahun ke depan, Kemendes PDTT akan menjadi Kementerian yang sangat bagus.
Ia meminta seluruh keluarga besar Kemendes PDTT, tahu betul Kemendes PDTT itu sendiri.
“Jangan sampai pegawai di Kemendes PDTT, ketika ditanya dana desa, terus jawabannya tidak tahu, karena bukan di Direktorat Pembangunan Desa dan Perdesaan. Ini tidak boleh. Seluruh keluarga besar Kemendes PDTT harus paham apa yang di kerjakan di Kementerian, isu-isu strategis apa di Kemendes PDTT,” tegasnya.
Peran BPSDM dinilai sangat penting untuk membangun paradigma baru. Hal tersebut disebabkan BPSDM menggarap dua sektor, internal dan eksternal. Internal ada dua, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN. Non ASN ada dua, di dalam administrasi kantor dan di lapangan, yang kemudian disebut dengan tenaga pendamping profesional.
“Sejak 2015, ada perekrutan pendamping desa, sampai saya jadi menteri. Itu hampir enggak pernah disentuh sama sekali,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas pendamping desa, sehingga kemudian menjadi pendamping yang berkompeten dan profesional.
Baca Juga: Kemendes PDTT: Pemutakhiran Data Berbasis SDGs Desa Berakhir 31 Mei 2021
“Saya tidak ingin pendamping desa memiliki sertifikat kompetensi tapi tidak kompeten,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Wonogiri Jadi Kabupaten Pertama yang Berhasil Selesaikan SDGs Desa
-
Lantik Sejumlah Pejabat di Kemendes PDTT, Ini Nasihat Gus Menteri
-
Melalui SDGs Desa, Gus Menteri Optimis Pembangunan Lebih Terarah
-
Gus Menteri Hadiri Regional Meeting Kawasan Teluk Tomini di Gorontalo
-
Kepala Daerah se-Teluk Tomini dan Maluku Utara Bentuk Konsorsium, Ini Tujuannya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP