Suara.com - Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menyebut Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo lebih berpotensi diusung PDI Perjuangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang Puan Maharani.
Lantaran elektabilitas orang nomor satu di Jateng ini yang melesat jauh ketimbang Puan.
"Memang Ganjar memiliki potensi yang lebih besar dibanding mbak Puan," kata Adjie dalam paparannya yang disiarkan langsung melalui YouTube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Kamis (17/6/2021).
Jika berbicara popularitas, Ganjar kalah tipis dari Puan. Menurut data LSI Denny JA, tingkat pengenalan publik terhadap Ganjar hanya 59 persen dan Puan 61 persen.
Akan tetapi kalau menurut hasil surveinya, elektabilitas Ganjar mencapai 15,5 persen. Sementara Puan hanya mampu merebut hati 2 persen dari total 1.200 responden yang terlibat pada survei.
Selain itu, Ganjar juga hanya kalah dari calon presiden (capres) veteran Prabowo Subianto yang mendapatkan elektabilitas paling tinggi yakni 23,5 persen.
Sementara persaingan dapat terlihat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperoleh 13,8 persen.
Namun, Megawati sebagai Queen Maker Pilpres 2024 juga akan menghadapi tantangan lain apabila mengusung Ganjar pada pesta demokrasi lima tahun mendatang. Sebab, bisa saja Ganjar bakal menduduki kursi orang nomor satu di PDI Perjuangan apabila berhasil terpilih di Pilpres 2024.
Dia mengemukakan, salah satu faktornya, misalkan usia Megawati yang pada tahun ini 74 tahun. Dia mengemukakan, jika 10 tahun lagi Megawati akan berusia 84 tahun.
Baca Juga: Survei LSI: PDIP Bisa Tumbang di Pilpres 2024 Kalau Calonkan Puan Maharani
"Tapi jangan lupa bahwa yang tidak bisa dilawan oleh Ibu Mega yaitu usianya sendiri. Ibu Mega memang menjadi tokoh sentral di PDIP tapi usia juga akan membatasi untuk melakukan konsoliasi ataupun kerja-kerja politik dan partai sehingga ada potensi mau tidak mau harus ada regenerasi di tubuh PDIP," tambahnya.
Kemudian apabila Ganjar terpilih sebagai presiden selama dua periode, maka ia berpotensi mematahkan trah Soekarno pada ketum PDIP.
"Apakah rela atau bersedia ibu Mega atau Puan trah Soekarnonya hilang dan digantikan oleh tokoh lain di luar trah Soekarno?"
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika
-
Sopir Pajero Mabuk Seret Honda Scopy Ratusan Meter di Tangerang, Endingnya Tak Terduga
-
Modus Baru Korupsi Haji Terkuak! KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Petugas ke Calon Jemaah
-
Darurat Radiasi Cesium-137 Cikande: Warga Zona Merah Terancam, Pemerintah Siapkan Evakuasi
-
GoTo Dorong Kolaborasi dengan Media Lokal untuk Edukasi Publik dan Pemberdayaan Daerah
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif