Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Siti Fadilah menilai opsi lockdown untuk mengatasi penyebaran virus corona di Indonesia tidak tepat. Ia pun mendesak pemerintah dan rakyat untuk menolak lockdown.
Seperti diketahui, wacana lockdown memang ramai disuarakan oleh sejumlah pihak. Hal ini dipicu lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air yang sudah semakin tidak terkendali dan terus menciptakan rekor penambahan kasus baru belakangan ini.
Siti Fadilah menilai kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan PPKM Mikro sudah benar. Pasalnya, PPKM Mikro dinilai paling sesuai dengan kondisi yang terjadi di Indonesia.
"Lockdown tidak tepat menurut saya, pilihan Jokowi pada PPKM Mikro per RT paling tepat," kata Siti seperti dikutip Suara.com dari tayangan "Apa Kabar Indonesia" yang diunggah akun YouTube tvOneNews, Senin (28/6/2021).
Bahkan, Siti Fadilah mengaku ia pernah mengusulkan PPKM Mikro jauh sebelum Jokowi mengusulkannya.
"Saya pernah usulkan di YouTube pertama saya soal usulan ini, jauh sebelum Jokowi mengusulkan," bebernya.
Menkes era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menjelaskan alasan mengapa lockdown bukan opsi terbaik. Menurutnya, Indonesia berbeda dengan negara barat lainnya.
Masyarakat Indonesia terkenal dengan gotong royong yang pasti akan membantu satu sama lain. Karena itu, opsi lockdown yang mengharuskan setiap warga untuk berdiam diri di rumah bukan merupakan ciri bangsa Indonesia.
"Karena masyarakat kita bukan orang barat, kita dikenal dengan bergotong royongnya, yang selalu memikirkan satu dan lain, kita harus bangkit," tegas Siti Fadilah.
Baca Juga: Sophia Latjuba Pamer Bentuk Tubuh Ideal, dan Berita Terpopuler Lainnya
Oleh sebab itu, Siti Fadilah meminta masyarakat untuk menolak kebijakan lockdown. Ia bahkan mendesak pemerintah untuk tidak nurut jika disuruh melakukan lockdown.
Apalagi, menurut penilaian Siti, Indonesia bakal hancur jika menerapkan lockdown karena tidak mampu membiayai kehidupan masyarakat.
"Jangan nurut disuruh lockdown, berat! Bisa banyak orang enggak makan, pemerintah juga berat, apalagi dengan kondisi ekonomi kita sekarang ini. Karena lockdown pemerintah akan biayai masyarakat," kata Siti.
Lebih lanjut Siti menyebut tidak ada negara yang sukses menganggulangi pandemi virus corona dengan menerapkan lockdown.
"Kalau lockdown nanti hancur semua kita, mana negara yang berhasil dengan lockdown? Yang ada semi lockdown bisa berhasil, kalau lockdown total kecuali negara itu kaya raya banget mungkin bisa," jelas Siti.
"Percayalah, jangan ikuti mereka 100 persen. Ambil saja yang sesuai, yang tidak jangan diambil, lockdown tidak sesuai," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Sophia Latjuba Pamer Bentuk Tubuh Ideal, dan Berita Terpopuler Lainnya
-
Bagi yang Ikut Vaksinasi Gratis di Malang, Ini Dua Lokasinya
-
Eks Menkes Ungkap Bahaya Jokowi Lockdown Indonesia: Negara Hancur, Banyak Warga Tak Makan
-
Miskomunikasi, Jenazah Covid di Gresik Dikubur Keluarganya Sendiri Tanpa APD
-
Update Covid-19 Global: Angka Kematian Harian Indonesia Terbanyak ke-5 di Dunia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?