Suara.com - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando mendapat tantangan dari pelajar untuk melakukan debat terbuka tentang BEM Universitas Indonesia (UI). Ia pun akhirnya menjawab tantangan itu.
Melalui akun Twitternya, Ade mengaku siap jika diajak debat. Ia bahkan kembali mengunggah ulang undangan dari Blok Politik Pelajar (BPP) di media sosialnya.
"Saya diundang debat terbuka tentang BEM UI. Saya sih oke saja," kata Ade Armando di Twitter seperti dikutip oleh Suara.com, Senin (28/6/2021).
Namun, Ade menyayangkan undangan itu yang tidak diberi link Zoom. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan berbagai kesalahan dalam undangan tersebut.
Salah satunya adalah dirinya dibilang pengajar dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UI. Padahal, dirinya mengajar di Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.
"Tapi kok di undangan tidak ada link zoom? Terus kok saya dibilang pengajar Fikom UI?," tanya pria lulusan Florida State University, Amerika Serikat ini.
Ade Armando menyebut undangan itu sangat aneh. Apalagi, ia mengatakan si pendebat siap bergabung dengan organisasinya, yakni Civil Society Watch (CSW).
"Terus si pendebat bilang kalau kalah dia mau gabung ke organisasi saya, CSW? Terus kok dibilang CSW turut mengundang? Aneh...," kritik Ade Armando.
Cuitannya ini telah di-retweet 139 kali dan mendapatkan lebih dari 600 tanda like. Respons Ade terhadap undangan ini juga telah ramai dikomentari warganet dengan berbagai pendapat.
Baca Juga: Usai Kritik Presiden Jokowi, Akun Medsos Pengurus BEM Diretas
Dalam komentar Ade, banyak warganet yang membelanya dan memberikan kritikan terhadap undangan itu karena dinilai berlebihan.
"Saya kira tidak perlu ditanggapi biarkan saja nanti warganegara yang menanggapi nya. Maaf kita sesama dosen buka. Level kita menanggapi mereka mahasiswa yang baru lulus SMU," komen warganet.
"Ngajak debat kok pake 'Apabila... apabila' yang kesannya mengancam. Lha kalau dibalik gimana? Btw, itu ngajak debat apa ngajak gelut?," sindir warganet.
"Diskusi sehat sih perlu, tapi undangannya bernada sinis dan mengancam. Kurang etis untuk akademisi," kritik warganet.
"Itu undangan akademis atau premanis?," tanya lainnya.
"Undangan debat ko kayak undangan antar pendekar begitu ??? Ada ancamannya lagi. Ini akademisi apa preman ????," tambah warganet.
Berita Terkait
- 
            
              Usai Kritik Presiden Jokowi, Akun Medsos Pengurus BEM Diretas
- 
            
              Pasca Sindir Jokowi The King of Lip Service, Akun Pengurus BEM UI Kena Hack
- 
            
              Warganet Ramai-ramai Bela BEM UI Usai Kritik 'Jokowi The King of Lip Service'
- 
            
              Usai Kritik Presiden, Akun Pengurus BEM UI Diretas, Begini Kronologinya
- 
            
              Pelajar Tantang Ade Armando Debat Terbuka, Kalau Kalah Ganti Profesi Jadi Buzzer
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
- 
            
              Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD