Suara.com - Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar (BPP) secara terang-terangan mencecar Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando saat debat terbuka menyoal kritikan BEM UI yang menyebut Presiden Jokowi sebagai King of Lip Service.
Debat panas itu berawal saat Ade Armando menyebut cara BEM UI mengkritisi Jokowi tidak pintar.
“Tapi pada saat yang sama karena mereka (BEM UI menyerang pak Jokowi dengan cara yang menurut saya tidak pintar, maka sebagai seorang anggota civitas UI harus menyatakan bahwa enggak beres nih kalian cara berpikirnya,” ujar Ade Armando saat debat berlangsung, Senin (28/6/2020) malam.
Ketidakpintaran BEM UI menurutnya karena informasi yang disajikan hanya mengutip berita dari sejumlah media
“Nah mereka kan menyajikan serangkaian bukti. Singkat saja ada UU ITE ada KPK ada UU Ciptaker ada penangkapan, pembubaran para demonstran. Saya melihat keempat-empatnya walaupun dengan derajat yang berbeda-beda itu lemah secara logika. Misalnya yang paling gampang Undang-Undang ITE. Nih kayaknya anak BEM risetnya nggak baca apa yang dibuat oleh pemerintah dalam menyajikan revisi Undang-udang ITE,” paparnya.
Mendengar pernyataan itu, Delpedro lalu mempertanyakan arti dari pernyataan Ade Armando. Dia lantas mencecar Ade Armando, dengan menyatakan pintar itu harus manut terhadap pemerintah.
“Saya mau tanya apakah pintar itu harus manut pada rezim? Harus sesuai dengan kemauan rezim? Tidak mengkritisi gitu? Atau misalnya sepakat? Itu baru didefinisikan pintar, apakah itu maksudnya? Dari Ade Armando,” cecar Delpedro.
Dipanggil Rektorat Usai Kritik Jokowi
Sebelumnya, BEM UI memberikan kritikan tajam kepada Presiden Joko Widodo. Dalam kritikan terbuka ini, BEM UI menyebut Presiden Jokowi sebagai "King of Lip Service". Kritikan ini dibagikan di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati, dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.
Baca Juga: Fakta Kritikan BEM UI ke Presiden Jokowi yang Viral
"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI di Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (27/6/2021).
Tak lama berselang, sedikitnya ada 10 mahasiswa pengurus BEM UI dipanggil Rektorat UI termasuk Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra oleh Direktur Kemahasiswaan UI Tito Latif Indra pada Minggu (27/6/2021).
"Betul, atas pemuatan meme tersebut di media sosial, UI mengambil sikap tegas dengan segera melakukan pemanggilan terhadap BEM UI pada sore hari Minggu, 27 Juni 2021," kata Kepala Humas dan KIP UI Amelita Lusia.
Amelita mengklaim pemanggilan ini bukan berarti membungkam kebebasan berpendapat mahasiswa, namun UI menilai tindakan mahasiswa ini telah melanggar aturan.
Berita Terkait
-
Sebut Masuk UI Bisa Nyogok, Ade Armando Disebut Telah Lakukan Fitnah Serius
-
Hadiri Debat Terbuka, Ade Armando Ditanya Cuitan Soal Masuk UI Nyogok
-
The King of Lip Service, Representasi Kritik Politik oleh BEM UI
-
Tanggapi Kritik Mahasiswa UGM ke Jokowi, Rizal Ramli: Parodi Cerdas Nyindirnya Asyik Punya
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!