Suara.com - Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra menjadi sorotan seiring munculnya julukan Presiden Jokowi The King of Lip Service. Ia dikabarkan menerima beberapa perlakuan kurang menyenangkan, salah satunya peretasan WhatsApp.
Kekinian, unggahan lawas Leon Alvinda Putra di media sosial turut digali sejumlah orang. Sampai-sampai, Ketua BEM UI itu dicap pro FPI hingga dijuluki asuhan Cikeas.
Merespons berbagai tudingan itu, Leon Alvinda Putra angkat bicara dan memberi penjelasan soal berbagai klaim yang beredar di media sosial.
Leon Alvinda Putra mengomentari foto yang memperlihatkan dirinya berada dk lingkungan Istana Negara. Diketahui, dalam foto itu terlihat sosok Ani Yudhoyono.
Soal tudingan diasuh Cikeas, ketua BEM UI tersebut mengatakan, foto diambil pada 2013. Kala itu ia masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.
Dia mengaku pernah memenangkan kejuaraan karya tulis sehingga berangkat ke Jakarta untuk mengikuti jambore dan dikukuhkan oleh Ani Yudhoyono.
"Tahun 2013, saya masih kelas 2 SMP di SMPN 1 Grogol Sukoharjo. Alhamdulillah menang juara 3 di bidang karya tulis, dalam lomba penyuluhan sanitasi yang diadakan Satker PPLP Jawa Tengah," ujarnya dikutip dari Terkini.id -- Jaringan Suara.com.
"Saya pun mengikuti jambore sanitasi nasional di Jakarta dan dikukuhkan oleh Ibu Ani di istana negara," sambungnya.
Selain itu, Leon Alvinda Putra juga mengomentari tudingan yang menyebut dirinya pro Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Keras! Ridwan Hanif: BEM UI Itu Nggak Ada Gunanya, Yang Ada Gunanya Itu BEM Gunadarma
Pasalnya, ketua BEM UI tersebut diketahui sempat mengkritik kebijakan pemerinath yang membubarkan ormas FPI beberapa bulan lalu.
Leon menegaskan, sikap BEM UI soal pembubaran FPI dikeluarkan pada 3 Januari 2021, yakni pada ujung kepengurusan BEM UI 2020.
Dia mengaku sudah terpilih sebagai ketua BEM UI 2021, tetapi belum dilantik saat sikap soal FPI tersebut dirilis.
"Di mana saya sudah terpilih sebagai ketua BEM UI 2021, tapi belum sertijab atau dilantik (terlaksana pada 10 Januari)," terang Leon.
Leon menambahkan, dirinya non aktif dari BEM UI 2021 ketika sikap terkait pembubaran FPI tersebut digagas. Ia mengaku tak terlibat dalam perumusannya.
"Saya menghargai sikap pengurus BEM UI 2020 tersebut, tapi BEM UI 2021 belum melakukan kajian dan penyikapan terhadap pembubaran FPI," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Hasto Kristiyanto: Respons Bencana Alam Bukan Sekadar Bantuan Cepat
-
Disidak Menteri LH Buntut Banjir, 3 Perusahaan Raksasa Ini Wajib Setop Operasi di Batang Toru
-
Usul Koalisi Permanen, Bahlil Dinilai Ingin Perkuat Stabilitas dan Konsolidasi Golkar
-
Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam