Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melakukan pemantauan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di ibu kota, pada Minggu (4/7/2021). Anies mendatangi pos penyekatan di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, atau tepatnya di depan kantor Panasonic.
Anies mengatakan masyarakat tidak boleh bepergian ke luar rumah kecuali urusan mendesak seperti bekerja di sektor esensial. Atas kebijakan ini, Anies meminta agar masyarakat memahami kebijakan yang diambil demi menekan angka penularan Covid-19.
"Seperti kita ketahui mulai hari kemarin ditetapkan PPKM darurat di mana hanya mereka yang bekerja di sektor esensial dan sektor krtikal yang bisa melakukan kegiatan keseharian untuk bekerja," ujar Anies di lokasi, Minggu (4/7/2021).
Penularan Covid-19 di ibu kota saat ini kata Anies, begitu tinggi dengan penambahan harian 7.000-9.000 kasus baru setiap harinya. Hal ini membuat Rumah Sakit dengan tenaga kesahatannya kewalahan menangani pasien.
"Rumah sakit - rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya sudah kewalahan menangani pasien yang jumlahnya terus bertambah," tuturnya.
Bahkan, permintaan tempat isolasi di rumah sakit terus meningkat. Meskipun kapasitas terus ditambah, masih saja banyak masyarakat yang tidak mendapatkan tempat.
"Ratusan setiap hari keluarga panik mencari tempat isolasi, mencari Rumah Sakit karena terpapar," kata Anies.
Karena itu, demi melancarkan pelaksanaan PPKM darurat ini, Anies meminta agar masyarakat taat dan patuh pada regulasi tersebut. Perlu ada kesadaran bahwa pengetatan aktivitas masyarakat ini dibuat demi keselamatan bersama.
"Menghentikan ini adalah sama-sama kita menghentikan aktivitas dulu. Ini tidak ringan, ini tidak mudah kita semua sadar tapi ini adalah situasi yang extraordinary," pungkasnya.
Baca Juga: Hari Kedua PPKM Darurat: Pasar Kramat Jati Ramai, Warga Tak Pakai Masker Cueki Petugas
Berita Terkait
-
Lurah di Depok Gelar Hajatan saat PPKM Darurat, Komisi III: Hukumannya Layak Diperberat
-
Hari Kedua PPKM Darurat: Pasar Kramat Jati Ramai, Warga Tak Pakai Masker Cueki Petugas
-
Mulai Besok, Pemkot Bogor Bakal Kenakan Sanksi Bagi Pelanggar PPKM Darurat
-
Minta Warga Diam Saja di Rumah, Kapolda Metro Jaya: Tolong Bantu Kami Ya
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
-
Sri Mulyani Dicopot, Rupiah Meriang Hebat Pagi Ini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
Terkini
-
Kronologi Nepal Berdarah: 19 Tewas, Massa Pelajar Ditembak dalam Demo Anti Korupsi
-
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen, Target 20 Dunia, Indonesia Kapan Menyusul?
-
Kontroversi Unggahan Diduga Anak Menkeu Purbaya Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Demo Mahasiswa karena Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara?
-
Usut Kasus Korupsi CSR BI dan OJK, KPK Panggil Analis Senior Pratomo Anindito
-
Nasib Mercy BJ Habibie usai Disita KPK dari Ridwan Kamil: Bakal Dilelang, Ini Skemanya!
-
Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api, Mobil Tertabrak Kereta Api Ranggajati di Probolinggo
-
Apa Jabatan Sri Mulyani di Bank Dunia? Kini Dicopot Presiden Prabowo dari Menteri Keuangan
-
Gelar Doa Bersama Lintas Agama, Pemkab Mojokerto Teguhkan Komitmen Jaga Kondusifitas Daerah
-
CEK FAKTA: Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri, Benarkah Asli?