Suara.com - Kepolisian Nasional Haiti kembali menangkap puluhan orang yang diduga terlibat pembunuhan Presiden Haiti, termasuk dua warga Amerika Serikat.
Menyadur Sky News, Jumat (9/7/2021), Kepala Polisi Nasional Charles Leon mengumumkan telah menangkap 28 tersangka yang diduga terlibat pembunuhan Jovenel Moise.
Pada sesi konferensi pers yang digelar Jumat (9/7), Charles juga memperlihatkan paspor, senapan serbu, parang dan palu yang digunakan oleh para pelaku.
Charles mengatakan bahwa dua orang dari puluhan yang ditangkap adalah keturunan Haiti-Amerika, salah satu dari mereka pernah bekerja sebagai pengawal di kedutaan Kanada di Port-au-Prince.
Mathias Pierre, menteri pemilihan Haiti, mengungkapkan dua pria tersebut bernama James Solages (35) dan Joseph Vincent (55).
Departemen Luar Negeri AS mengatakan mengetahui laporan penangkapan tersebut tetapi tidak mengkonfirmasi kedua warga negaranya.
Charles mengungkapkan jika 26 orang lainnya berasal dari Kolombia, seraya menambahkan bahwa tiga tersangka lainnya tewas saat disergap polisi dan delapan buron.
"Orang asing datang ke negara kami untuk membunuh presiden," katanya kepada wartawan.
Presiden Jovenel Moise tewas setelah diserang oleh tentara bayaran di rumahnya sendiri yang terletak di Port-au-Prince, ibu kota pulau Karibia, pada Rabu (7/7).
Baca Juga: Polisi Tangkap 6 Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti, Dua Tewas dalam Baku Tembak
Para pejabat Haiti mengatakan serangan keji tersebut dilakukan oleh sekelompok orang yang sangat terlatih dan bersenjata lengkap.
Ibu Negara Martine Moise juga menjadi korban, namun beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan dan kini sedang menjalani perawatan medis di Miami.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan bahwa kedutaan AS di Haiti membatasi pergerakan warga AS di Haiti sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dua dari enam tersangka ditangkap setelah polisi dan warga sekitar menemukan mereka bersembunyi di semak-semak.
Perdana Menteri sementara Haiti Claude Joseph telah mengimbau warga untuk menyerahkan tersangka kepada petugas dan tidak main hakim sendiri.
Pada hari Kamis (8/7), ratusan warga berkumpul di luar kantor polisi di ibukota Haiti. Mereka melakukan aksi protes dan menuntut pelaku untuk dihukum seberat-beratnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan
-
Tidak Diumumkan Besok? Menaker Bocorkan Kenaikan Upah Minimum 2026 Tidak Satu Angka, Ini Alasannya
-
KPK Jelaskan Alasan Pamer Duit Rp300 Miliar yang Diserahkan ke PT Taspen
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif