Suara.com - Menteri Pendidikan Punjab, Murad Raas mengumumkan telah membuka sekolah khusus transgender di Multan dan bagian lain dari provinsi Punjab.
"Ini adalah seluruh komunitas yang telah kami singkirkan sebelumnya dan tidak pernah berpikir bahwa mereka akan mendapatkan pendidikan atau pekerjaan," jelasnya menyadur The Nation Jumat (09/07).
Murad Raas mengatakan sikap siswa sekolah reguler cenderung menghina komunitas transgender, itulah sebabnya didirikan sekolah terpisah untuk mereka.
"Kalau sekolah reguler, anak-anak yang tidak mengerti sisi emosionalnya bisa menyakiti mereka dengan mengolok-olok mereka," tambahnya.
Pemerintah akan membuka lebih banyak sekolah untuk masyarakat di bagian lain provinsi dan juga akan memberi mereka kesempatan kerja.
Sementara itu, dalam laporan terpisah AP menulis sekolah khusus transgender pertama di Punjab memiliki 18 siswa.
"Kami telah menyediakan semua yang mereka butuhkan,” cuit Murad Rass. Ia berharap, sekolah dapat membantu komunitas transgender mengakses kesempatan kerja yang lebih baik.
Aktivis HAM menyambut baik pembukaan sekolah tersebut. Selama ini, komunitas transgender dianggap orang buangan oleh banyak orang, terutama di daerah konservatif Pakistan.
Mereka sering dilecehkan secara seksual, diserang dan bahkan dibunuh.Mereka ragu mendaftar di sekolah reguler untuk menghindari diskriminasi.
Baca Juga: Dena Rachman Pindah Agama dan Jadi Transgender, Kini Cari Pacar Kristen, Mau?
“Kami ucapkan terima kasih pada pemerintah atas sekolah ini dan memberikan pendidikan gratis kepada komunitas kami,” kata Ayesha Mughal, transgender yang bertahun-tahun mengampanyekan hak-hak komunitas mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat