Suara.com - 70 pasukan paramiliter di provinsi Balochistan Levies Pakistan diskorsing dan gajinya ditangguhkan karena menolak vaksin COVID-19, jelas pejabat senior setempat.
Menyadur Wion News Selasa (06/07) sebelum diskorsing, pasukan itu sudah mendapat peringatan tertulis dan lisan berulang-ulang, kata Habib Ahmed Bangalzai, salah satu pejabat senior.
"Mereka juga tidak akan mendapatkan gaji mereka," tambah Bangalzai. Pasukan paramiliter ini membantu polisi dan penegak hukum juga memiliki kontak langsung dengan publik, kata pejabat itu.
Wali Breach, pejabat senior lainnya, membenarkan penangguhan yang dilakukan setelah pemerintah menyarankan semua karyawannya untuk divaksinasi.
Pihak berwenang Balochistan pada hari Kamis akan melarang orang yang tidak divaksinasi untuk memasuki kantor pemerintah, taman umum, pusat perbelanjaan dan transportasi umum.
Peluncuran vaksinasi nasional Pakistan telah ditingkatkan dalam beberapa pekan terakhir dengan lebih dari 350.000 dosis diberikan hampir setiap hari.
Hampir 16 juta vaksin telah diberikan hingga saat ini, dengan China memasok sebagian besar suntikan.
Kekhawatiran tentang efek samping, ditambah dengan informasi yang salah bahwa vaksin menyebabkan kemandulan atau kematian dalam waktu dua tahun, telah memicu keraguan.
Sementara itu, hal yang berbeda justru terjadi di ibu kota Islamabad di mana warga Pakistan protes kekurangan vaksin yang menjadi syarat mereka bekerja ke luar negeri.
Baca Juga: Muhammadiyah Makassar Gelar Vaksinasi Massal, Siapkan Kuota 2.000 Vaksin
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya