Suara.com - Pemprov DKI Jakarta, Tim Pandemi FKM UI, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia melakukan survei serologi di Ibu Kota.
Survei tersebut, secara spesifik dilakukan guna mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan, serologi merupakan teknik berbasis imunologi yang bertujuan mengukur respons imun terhadap suatu antigen dari sediaan darah seseorang.
Apabila seseorang pernah terpapar pada agen infeksius tertentu, tubuhnya akan terpicu menghasilkan antibodi spesifik yang dapat dideteksi.
“Melalui survei ini, kita dapat memperkirakan proporsi warga Jakarta yang pernah terinfeksi oleh virus SARS CoV-2, baik yang teridentifikasi/terkonfirmasi oleh tes PCR maupun yang tidak. Kita bisa melihat juga gambaran lebih utuh tentang situasi pandemi di Jakarta. Sehingga, strategi penanganan dan pengendaliannya pun bisa disesuaikan," kata Widyastuti dalam konfrensi pers secara daring, Sabtu (10/7/2021).
Pada kesempatan yang sama, epidemiologi dari Tim FKM UI, Pandu Riono, menjelaskan hasil survei ini terlihat bahwa hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi covid-19. Dalam hal ini usia paling banyak terpapar yakni 30 sampai 49 tahun.
Tak hanya itu, infeksi pada kelompok perempuan lebih tinggi (47,9 persen) dan kelompok yang belum kawin lebih rendah risiko terinfeksi (39,8 persen).
“Penduduk di wilayah padat penduduk lebih rentan terinfeksi COVID-19 (48,4 persen). Semakin meningkat indeks massa tubuh, semakin banyak juga yang terinfeksi, dalam hal ini kelebihan berat badan (52,9 persen) dan obesitas (51,6 persen). Orang dengan kadar gula darah tinggi juga lebih berisiko,” jelas Pandu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan hasil survei serologi Covid-19 yang dilakukan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI). Hasilnya, diketahui bahwa separuh warga Ibu Kota pernah terinfeksi covid-19.
Baca Juga: Survei Serologi: Obesitas Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19
Anies mengatakan, survei tersebut dilakukan pada Maret 2021 lalu di sejumlah wilayah di DKI Jakarta. Hasilnya, sebanyak 44,5 persen warga pernah terinfeksi Covid-19 dan meningkat menjadi 49,2 persen di bulan Juni.
"Artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur mudah mudahan kekebalan di dalam urusan COVID-19 kedepan kita akan mendorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas," kata Anies.
Tak hanya itu, Anies turut membicarakan mengenai apakah kekebalan komunal di Jakarta bisa tercapai atau tidak. Menurtnya, mobilitas masyarakat yang tinggi mewajibkan seluruh warga Ibu Kota mendapat kekebalan dengan vaksinasi.
"Maka tidak ada pilihan bagi Jakarta kecuali memastikan penduduknya punya kekebalan. Artinya telah tervaksinasi yang bisa mengatasi semua varian," sambungnya.
Eks Mendikbud itu melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta telah melaksanakan vaksinasi sebanyak 5,4 juta penduduk. Artinya, baru 11,4 persen yang telah mendapatkan vaksinasi.
"Bahwa kami sudah memvaksin 5,4 juta. Pada saat studi ini dilakukan tanggal 31 Maret itu baru 1,2 juta dosis. Artinya baru 11,4 persen yg pada saat survei ini dilakukan sudah mendapatkan vaksinasi."
Berita Terkait
-
Survei Serologi: Obesitas Lebih Mudah Terinfeksi Covid-19
-
Ini Ciri-ciri Pasien Covid-19 yang Tak Perlu ke RS dan yang Wajib Dirawat di Rumah Sakit
-
Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Pemprov DKI Yakin Penghuni Rusun Nagrak Tak Protes
-
Resmi! Sekolah Tatap Muka di Jakarta Dihentikan, Kasus COVID-19 Lagi Buruk
-
Dinkes Jakarta: Testing Corona Tergantung dari Kasus Positif
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Vonis Salah 11 Warga Adat Maba Sangaji, Jatam: Polisi Jadi Tangan Perusahaan Tambang
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional